Makanan Khas Bantul merupakan kekayaan kuliner yang memikat dari daerah Bantul, Yogyakarta. Daerah ini terkenal dengan hidangan-hidangan khas yang menggugah selera dan mengungkapkan kekayaan budaya setempat.
Salah satu hidangan yang menjadi ikon Makanan Khas Bantul adalah gudeg, hidangan nangka muda yang dimasak dengan bumbu khas. Kelezatan gudeg Bantul menghadirkan perpaduan manis dan gurih yang tak terlupakan.
Lihat juga makanan khas cina
Tak kalah menarik, krecek tempe juga merupakan hidangan yang terkenal di Bantul. Terbuat dari tempe yang digoreng dan disajikan dengan krecek khas, hidangan ini menghadirkan rasa gurih yang khas.
Jelajahi kelezatan kuliner Makanan Khas Bantul dan saksikan bagaimana setiap hidangan mencerminkan kearifan lokal. Nikmati pengalaman kuliner yang otentik dan merasakan sentuhan khas dari setiap suapan. Bantul adalah tempat yang sempurna untuk merasakan kelezatan budaya kuliner yang memanjakan lidah.
Jika Anda tidak terlalu suka masakan manis, masih ada banyak makanan khas lain yang bisa dicoba. Seperti 10 makanan khas Bantul berikut ini:
Makanan Khas Bantul Adalah
Bakmi Pentil
Bakmi pentil adalah salah satu makanan khas dari Bantul tepatnya Kecamatan Pudong. Mie ini dinamakan pentil karena memiliki tekstur yang kenyal serta bentuknya yang besar dan panjang.
Bahan dasar bakmi pentil yaitu sari pati ketela yang berasal dari tepung tapioka. Warnanya yang khas yaitu kuning dan putih membuat bakmi pentil sangat mudah dikenali.
Lihat juga makanan khas jogja
Cara penyajiannya yaitu dengan ditaruh di atas daun pisang kemudian ditambah dengan sambal yang ditaburi bawang goreng. Porsinya cukup sedikit sehingga sangat cocok sebagai menu diet atau ketika sedang tidak ingin banyak makan.
Mie pentil dapat ditemukan dengan mudah di pasar Pudong saat pagi hari. Namun, mie ini harus segera diolah karena hanya bertahan selama 12 jam. Sebab, tidak menggunakan bahan pengawet dalam pembuatannya.
Karangan
Karangan adalah makanan khas Yogyakarta tepatnya berasal dari Kecamatan Kretek, Bantul. Karangan ini merupakan makanan yang sehat karena terbuat dari rumput laut sehingga mengandung serat yang cukup tinggi.
Karangan ini dicetak di dalam batok kelapa dan masih terasa tekstur dari rumput lautnya. Berbeda dengan agar-agar pada umumnya, rasa karangan ini gurih dan sedikit agak asin.
Cemilan tradisional ini dapat ditemukan dengan mudah di pasar. Biasanya, ketika dijual dikemas dengan menggunakan daun pisang. Harganya pun sangat murah. Meski harganya murah, kandungan serat dalam rumput lautnya sangat bermanfaat bagi tubuh.
Pengolahannya pun masih menggunakan cara tradisional sehingga tidak perlu khawatir dengan kualitasnya. Apalagi kudapan ini juga tidak menggunakan bahan pengawet sama sekali sehingga sangat aman untuk dikonsumsi.
Mie Des
Selain bakmi pentil, Bantul juga terkenal dengan mie des. Mie des sendiri merupakan singkatan dari mie pedes. Bahan dasar mie des juga sama seperti mie pentil yaitu dari sari pati.
Namun, ukurannya lebih besar dan bentuknya sedikit berbeda dibandingkan mie pentil maupun mie pada umumnya. Sebab, pembentukannya tidak digiling seperti mie lainnya melainkan diiris. Teksturnya juga terasa lebih kenyal.
Dalam penyajiannya mie des dilengkapi dengan taburan ebi yang membuatnya menjadi lebih gurih dan nikmat.
Peyek Tumpuk
Makanan khas Bantul yang dapat dijadikan sebagai oleh-oleh yaitu peyek tumpuk.
Bentuk peyek ini berbeda dari bentuk peyek biasanya yang berbentuk pipih. Disebut dengan peyek tumpuk karena memang bentuknya yang bertumpuk.
Lihat juga makanan khas daerah
Jadi, akan terlihat seperti bongkahan yang tidak beraturan. Selain itu juga lebih tebal dibandingkan dengan peyek lainnya. Peyek ini sangat cocok disantap sebagai kudapan.
Bakmi Lethek
Olahan dari tepung tapioka lainnya yaitu bakmi lethek. Mie ini berwarna coklat kusam sehingga disebut dengan mie lethek. Dalam bahasa Jawa lethek artinya kusam.
Jika dilihat sekilas bentuk mie ini seperti bihun. Namun mie lethek berwarna coklat. Meski tidak menggunakan pengawet, bakmi lethek kering dapat bertahan hingga 3 bulan.
Mie lethek juga biasa disebut dengan nama mie bendo. Sebab, mie ini berasal dari Desa Bendo, Bantul. Untuk penyajiannya biasanya digoreng dan dilengkapi dengan telur bebek serta suwiran ayam.
Kue Adrem
Jika mencari jajanan tradisional khas Bantul maka dapat mencoba kue adrem. Kue asal Sanden Bantul ini terbuat dari bahan dasar tepung tapioka dan gula jawa. Rasanya manis dan gurih dengan bentuk yang cukup unik.
Cara mengolahnya yaitu dengan membuat adonan dari tepung tapioka ditambah dengan gula merah. Setelah itu dibentuk dan digoreng. Kue adrem sangat cocok menjadi cemilan bersama dengan teh atau kopi hangat.
Sate Klatak
Makanan khas Bantul satu ini cukup unik karena tidak seperti sate pada umumnya. Sate klatak terbuat dari daging kambing yang dibumbui dengan garam. Setelah itu dibakar seperti sate biasanya.
Namun, hal yang menarik dari sate klatak adalah tusukannya tidak terbuat dari kayu melainkan besi jeruji sepeda. Hal inilah yang menjadi daya tarik sate klatak karena lain daripada yang biasanya.
Nama klatak sendiri diambil dari bunyi daging ketika dipanggang “klatak.. klatak.” Untuk penyajiannya biasanya disajikan dengan gulai dan nasi. Bagi para pecinta olahan daging tentu harus mencoba sate klatak ini ketika datang ke Bantul.
Kue Geplak
Jika ke Bantul maka wajib mencoba kue geplak. Makanan khas bantul ini sangat cocok dijadikan sebagai oleh-oleh saat pulang.
Bahan dasar kue ini yaitu tepung yang dicampur dengan parutan kelapa, gula, serta pewarna makanan. Setelah itu dibentuk menjadi bulatan-bulatan.
Kue warna-warni ini memiliki rasa manis yang dapat membuat ketagihan dan tidak menggunakan pemanis buatan. Pada zaman dahulu, kue geplak seringkali digunakan sebagai pengganjal perut dan pengganti nasi terutama saat kemarau tiba.
Namun, sekarang kue geplak dapat ditemukan dijual di pasar-pasar jajanan tradisional dengan harga murah. Kudapan ini sangat cocok dijadikan sebagai cemilan pengganti coklat.
Gathot
Gathot merupakan makanan khas Gunung Kidul yang terbuat dari singkong. Sebelum diolah menjadi gathot singkong dikeringkan terlebih dahulu atau disebut dengan gaplek.
Meski bahan dasarnya seperti tiwul namun pengolahan selanjutnya sedikit berbeda. Singkong yang telah dikeringkan kemudian dikukus. Agar rasanya lebih nikmat, singkong yang digunakan pun tidak sembarangan kualitasnya.
Penyajian gathot biasanya dilengkapi dengan taburan parutan kelapa sehingga rasanya menjadi lebih gurih. Sekarang juga sudah mulai banyak gathot dijual dalam kemasan sehingga lebih praktis.
Sambal Krecek
Memang tidak lengkap rasanya datang ke Yogyakarta tapi tidak mencoba gudeg. Namun, tentu saja tidak semua orang dapat memakan gudeg. Sebab banyak yang tidak cocok dengan makanan yang manis.
Untuk menetralisir rasa manisnya biasanya ditambahkan sambal krecek. Sambal ini cukup banyak digemari oleh masyarakat. Selain itu juga sangat cocok dijadikan sebagai makanan pelengkap saat makan gudeg.
Rasa dari sambal krecek ini pedas dan gurih sehingga ketika ditambahkan dengan gudeg akan semakin nikmat. Dijamin dapat menambah selera makan bahkan terus menambah!
Lihat juga makanan khas indonesia
Selain dengan gudeg juga bisa dijadikan sebagai makanan pendamping saat makan nasi hangat dan lauk biasa.
Apabila mampir ke Bantul maka tidak lengkap rasanya jika tidak mencoba kuliner khasnya. Sebab, Bantul selain terkenal dengan objek wisatanya juga memiliki beragam olahan tradisional yang sangat lezat.
Jika bosan dengan gudeg maka bisa mencoba 10 makanan khas Bantul tersebut di atas. Jangan khawatir masalah budget karena semua makanan khas dari Bantul harganya sangat pas di kantong.
Leave a Comment