Makanan Khas Banjarmasin

Sutoro Naruto

0 Comment

Link
Makanan Khas Banjarmasin

Banjarmasin menjadi ibukota dari provinsi Kalimantan Selatan yang sekaligus menjadi salah satu kota terpadat di luar pulau Jawa. Kota yang juga akrab dengan sebutan Kota Seribu Sungai ini menyimpan kekayaan laut yang tak terkira. Tak heran jika hasil laut yang diperoleh bisa menjadi penopang ekonomi penduduk kota Banjarmasin.

Selain diberkati dengan kekayaan laut yang tak sedikit, kota Banjarmasin juga menyimpan berbagai objek wisata yang bisa menjadi tempat melancong dan pelarian penduduk dari kota-kota lain.

Apabila kamu memiliki kesempatan untuk berkunjung ke kota yang kaya akan wisata alam, sejarah, pendidikan, dan kuliner ini. Jangan lupa untuk menjajal makanan khas Banjarmasin yang tersebar di warung-warung makan. Berikut akan MakananOlehOleh.com ajak kamu berkenalan dengan kekayaan kuliner di kota seribu sungai ini.

Makanan Khas Banjarmasin Adalah

Makanan khas Banjarmasin mencakup berbagai hidangan yang lezat dan unik. Soto Banjar dan Sop Mutiara adalah dua contoh makanan utama yang populer di kalangan masyarakat setempat. Selain itu, Nasi Kuning Banjarmasin dan Nasi Itik Gambut juga menjadi favorit karena rasanya yang khas dan teksturnya yang lembut. Makanan penutup seperti Cacapan Asam dan Dodol Banjar juga tidak kalah populer sebagai oleh-oleh yang wajib dibawa pulang.

Nasi Kuning Khas Banjarmasin

Semua orang pasti kenal dan pernah mencicipi nasi kuning. Tapi apakah kamu pernah mencoba nasi kuning khas Banjarmasin?

Nasi kuning yang dimiliki oleh daerah Banjar berbeda dengan nasi kuning dari daerah-daerah lain.

Perbedaan tersebut bisa dilihat dari jenis beras yang digunakan. Selain jenis berasnya, orang Banjar juga menggunakan bumbu yang berbeda sehingga memberikan ciri khas sebagai ikon kuliner di kota Banjar.

Nasi kuning banjar lebih sering menggunakan beras pera, bukan beras pulen seperti pada umumnya.

Lihat juga makanan khas bali

Untuk bumbunya, orang Banjar mempunyai selera berbeda dengan orang Jawa. Kalau biasanya di tanah Jawa nasi kuning terasa lebih harum karena diberikan daun salam dan serai, maka nasi kuning banjar menggunakan sedikit bumbu.

Rempah yang digunakan antara lain kunyit untuk mewarnai nasi alami dan daun pandan sebagai penambah aroma.

Di samping bahan-bahan yang berbeda, makanan khas Banjarmasin yang satu ini juga mempunyai cara saji yang berbeda.

Di tempat-tempat lain, nasi kuning umumnya menggunakan orek tempe dan aneka lauk lain.

Sementara di daerah Banjar, nasi kuning disajikan bersama lauk bumbu habang atau bumbu merah dan serundeng untuk pelengkap dan pemberi cita rasa gurih.

Soto Banjar

Alternatif makanan khas Banjarmasin lain yang bisa kamu coba adalah soto banjar. Soto khas Banjarmasin sangat tersohor di berbagai kota.

Para wisatawan yang mempunyai niat untuk berpelesir ke kota Banjarmasin disarankan untuk menjajal soto banjar.

Makanan berkuah yang juga mudah ditemui di Jakarta ini menggunakan cukup banyak rempah yang memberikan aroma wangi. Selain itu, soto banjar juga menggunakan isian yang banyak.

Soto banjar tidak menggunakan kunyit, melainkan kayu manis. Hal tersebut menyebabkan warna kuahnya tampak lebih bening, tidak kekuningan seperti soto dari daerah lain.

Untuk isiannya, soto banjar tidak hanya disertai dengan soun dan suiran daging ayam, tetapi juga diberi tambahan perkedel dan irisan telur setengah matang sehingga menambah keunikan dari makanan khas Banjarmasin ini.

Untuk pemanis tampilan dan penyedap rasa, digunakan taburan daun bawang, bawang goreng, dan irisan jeruk nipis.

Sop Mutiara

Jika tadi ada soto banjar, maka berikutnya Banjarmasin menghadirkan sajian berkuah lain yang tak kalah enaknya.

Namanya sop mutiara. Sop mutiara merupakan kuliner peranakan dari bangsa lain, tepatnya Tionghoa, yang telah mengalami pengubahan rasa sehingga lebih sesuai dengan lidah masyarakat nusantara.

Di dalam budaya Tionghoa, sop mutiara biasanya hadir ketika hari raya imlek tiba. Selain imlek, sop mutiara juga biasa tertampung dalam wadah panci ketika ada acara-acara besar peranakan Tionghoa, semisal pernikahan, ulang tahun, dan sebagainya.

Di Banjarmasin, kamu bisa mencoba sop mutiara ini. Makanan khas Banjarmasin ini dinamakan sop mutiara karena di dalamnya terdapat bakso kerikil atau bakso berukuran kecil-kecil layaknya mutiara.

Bakso yang digunakan dibuat dari daging ayam yang digiling yang kemudian dicampur dengan kentang dan bawang putih halus. Tekstur baksonya lembut, tapi tidak selembut bakso ikan.

Bicara mengenai rasanya, sop mutiara mempunyai cita rasa gurih yang dihasilkan dari perpaduan antara susu, tumbukan bawang merah, bawang putih, dan pala.

Sayur Kambang Tigarun

Sayur kambang tigarun merupakan lalapan orang Banjar yang saat ini sudah cukup sulit ditemukan.

Bahkan, sebagian orang Banjar belum mengetahui tentang sayuran yang berasal dari tanah kelahirannya sendiri itu.

Meski sudah langka, masih ada warung makan di Banjar yang menyajikan sayur kambang tigarun untuk warga sekitar atau wisatawan lokal yang hendak menambahkan petualangan rasa bagi lidahnya.

Sayuran ini termasuk sayur musiman. Hanya ketika kembangnya sudah mekar baru bisa dipetik dan diolah menjadi sayur.

Sayur kambang tigarun berisikan berbagai bahan dari tanaman tinggarun, seperti daun, batang, dan bunganya.

Sebelum mencicipinya, kamu perlu tahu kalau sayur kambang tigarun rasanya pahit sehingga tidak cocok untuk semua orang.

Selain itu, aromanya juga kuat sehingga bagi kamu yang sensitif terhadap makanan beraroma mencolok, lebih baik urungkan niatnya untuk menikmati sayur langka ini.

Cacapan Asam

Kalau orang Jawa terkenal dengan ciri khas makanannya yang dominan manis, maka orang Banjar akrab dengan menu masakan yang bercita rasa pedas, manis, asam, dan gurih.

Salah satu makanan khas Banjarmasin yang kaya akan rasa adalah cacapan asam yang rasanya asam, pedas, dan asin.

Cita rasa kaya yang dihasilkan merupakan hasil perpaduan dari bumbu-bumbu berupa garam, bubuk penyedap rasa, cabai rawit, bawang merah, asam jawa, dan cincangan buah-buahan yang berasa asam. Selain itu juga terdapat tambahan terasi yang sudah dibakar.

Cacapan asam biasa disantap sebagai makanan pendamping untuk berbagai kuliner khas Banjarmasin, terutama makanan yang diproses dengan cara dibakar, direbus, digoreng, dan diasinkan.

Makanan-makanan tersebut nantinya akan dicocol ke cacapan asam dan kemudian disantap bersama nasi beserta lauk pauk lainnya.

Dalam bahasa Banjar, cacapan berarti cocolan. Jadi cacapan asam menurut orang Banjar adalah cocolan asam.

Sambal Acan

Selain cacapan asam, ada lagi makanan terkenal di Banjarmasin serupa lainnya yang diberi nama sambal acan. Sambal acan merupakan sambal tradisional yang terkenal di tanah Banjar, Kalimantan Selatan.

Seperti cacapan asam, sambal acan juga dicampurkan dengan buah-buahan yang bisa mengundang selera makan seperti gandaria, mangga asam, limau wangkang, terong asam, dan binjai.

Sebelum terkenal luas, sambal acan biasanya disajikan dalam piring. Tapi setelah tahu kalau masyarakat begitu antusias dengan sambal acan, saat ini sudah ada sambal acan kemasan botol yang bisa dibawa kemana-mana.

Salah satu sambal acan kemasan botol yang bisa kamu beli adalah Sambal ARB alias Sambal Acan Raja Banjar.

Sambal ARB terkenal dengan sambalnya yang kental karena tidak menggunakan air yang berguna untuk mempercepat proses pengulekan bahan.

Karena tidak menggunakan air, Sambal ARB tahan lama hingga satu bulan. Namun apabila menggunakan air, maka sambalnya akan lebih cepat basi.

Kamu yang ingin memberikan oleh-oleh untuk kerabat di rumah bisa membelikan sambal acan ini.

Cita rasa pedasnya begitu menyengat di lidah karena menggunakan cabai rawit khas Banjar yang berbeda dari cabai-cabai rawit dari daerah lain.

Ikan Seluang Goreng

Ikan seluang adalah ikan sungai yang mudah ditemukan di kawasan air Banjarmasin.

Kalau di Jakarta, dikenal ikan teri yang diolah menjadi beraneka macam makanan. Sedangkan di Banjarmasin, ada ikan seluang yang juga berukuran mungil dan memiliki banyak penggemar.

Makanan daerah banjarmasin ini menggunakan ikan seluang yang digoreng untuk dijadikan lauk ataupun sekadar camilan.

Biasanya ikan seluang goreng dibeli para wisatawan untuk dibawa sebagai oleh-oleh. Kalau kamu mau merasakan keseruan menggigit krenyesnya ikan seluang goreng, maka bisa mencarinya di pasar-pasar terdekat.

Ikan seluang goreng biasanya dibungkus dalam kemasan plastik atau ada juga yang dikemas dalam kotak.

Pembelinya banyak dan biasanya mereka tidak membeli satu kotak, tetapi bisa tiga hingga lima kotak.

Kemasan seperti itu sengaja dibuat untuk mempermudah para pembeli yang ingin mendapatkan makanan khas Banjarmasin untuk oleh-oleh ini.

Iwak Karing Sapat

Iwak karing sapat adalah camilan atau pelengkap makanan asli Banjarmasin yang terbuat dari ikan sepat.

Ikan sepat banyak ditmeui di sungai-sungai Kalimantan Selatan. Iwak karing sapat dimasak dengan cara digoreng.

Ketika disantap, ikan sepat yang berbadan tipis dan tanpa lemak ini akan menjadi camilan renyah yang gurih dan nikmat. Ikan ini digoreng tanpa menggunakan bumbu sehingga rasanya sangat gurih.

Orang Banjar biasanya menyantap iwak karing sapat sebagai lauk untuk nasi panas bersama cocolan sambal.

Kamu bisa mendapatkan iwak karing sapat di berbagai toko yang berjejer di sekitaran Banjarmasin.

Banyak penjual yang menjajakan iwak karing sapat kemasan untuk oleh-oleh. Untuk harganya, iwak karing sapat dijual mulai dari Rp40.000 hingga Rp60.000 per kilogram, tergantung musim dan kondisi ikan yang digunakan.

Bubur Baayak

Mungkin kamu sudah tidak asing dengan bubur sumsum, bubur candil, dan bubur kacang hijau.

Tapi ketika di Banjarmasin, kamu akan mengetahui kuliner khas Banjarmasin berupa bubur baayak.

Bubur baayak merupakan makanan tradisional khas Banjarmasin yang memiliki tampilan warna cokelat dengan cita rasa yang berpadu antara manis dan gurih.

Bubur baayak terbuat dari tepung beras, gandum, dan campuran air. Tekstur buburnya kental dan di dalamnya terdapat butir-butiran tepung.

Warisan kuliner tradisional Banjarmasin ini dinamakan bubur baayak karena saat dibuat adonan tepungnya disaring sambil digoyang-goyang agar menjadi kalis.

Proses penyaringan sembari menggoyang-goyang ini dalam bahasa Banjar disebut ayak. Oleh karena itu makanan khas Banjarmasin ini mempunyai nama bubur baayak.

Ketupat Kandangan

Makanan berjenis kuah-kuahan lain dari tanah Banjar adalah ketupat kandangan. Ketupat kandangan pada dasarnya sama seperti sajian ketupat di kota-kota lain yakni mencampurkan ketupat dengan isiannya.

Yang membedakan, makanan wajib Banjarmasin ini hanya menggunakan sedikit isian berupa sepotong ikan gabus asap atau orang Banjar lebih kerap menyebutnya dengan ikan haruan.

Selain ikan haruan, ketupat kandangan juga biasa disajikan dengan ikan gurame dan ikan patin.

Aroma dari ikan asapnya dapat menambah selera makan. Kuah dari ketupat kandangan dibuat dari santan kental sehingga tercipta warna putih keruh.

Bumbu yang digunakan untuk membuat ketupat kandangan adalah rempah-rempah seperti kayu manis, kapulaga, pala, cengkeh, kemiri, seria, bawang merah, dan bawang putih.

Ketupat kandangan mempunyai tekstur ketupat yang agak kasar dan gampang pecah sehingga menyebabkan cara penyajiannya yang berbeda.

Pertama-tama ketupat harus diremas agar pecah seperti nasi, setelah itu barulah dikonsumsi. Agar lebih nikmat, jangan lupa untuk menambahkan sambal pedas dan taburan bawang goreng sehingga sensasi makan kamu terasa lebih menyenangkan.

Di Banjarmasin, cukup banyak warung yang menyajikan ketupat Kandangan. Kamu bisa menyantapnya untuk menu sarapan, makan siang, ataupun makan malam.

Apam Barabai

Apam barabai adalah makanan asli dari kota Barabai, salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan.

Di Banjarmasin, kue apam barabai juga dikenal sebagai makanan ringan untuk pengganjal perut sebagian besar orang.

Kalau kamu ingin berkeliling menikmati pesona alam Banjamasin, tidak ada salahnya untuk membawa apam barabai sebagai teman makan di perjalanan.

Kue apam barabai sendiri terbuat dari tepung beras, santan, gula merah atau putih, dan tape singkong.

Kue khas Banjarmasin yang terkenal ini memiliki tampilan bulat dan bertubuh tipis. Kue basah ini rasanya legit dan lembut.

Di Banjarmasin tersedia dua jenis kue apam barabai, ada yang berwarna merah kecokelatan dan warna putih.

Yang berwarna merah kecokelatan terbuat dari gula merah. Sedangkan yang warna putih tidak menggunakan gula merah. Untuk rasanya sama-sama enak, khas, gurih, dan manis.

Ikan Patin Gangan Asam

Dianugerahi dengan kekayaan laut yang melimpah, Banjarmasin memiliki jejak kuliner berbahan ikan yang beragam.

Salah satu makanan khas Banjarmasin berbahan dasar ikan yang tak kalah populer dengan ikan seluang goreng atau iwak karing sapat adalah ikan patin gangan asam.

Sayur gangan asam ini berbahan dasar ikan patin. Karena menggunakan ikan patin, maka sayur ini mempunyai kuah yang berlemak.

Lihat juga makanan khas sunda

Penduduk Banjarmasin biasanya menambahkan campuran timun, kacang panjang, dan gol pada ikan patin gangan asam.

Saat ingin disantap, ikan patin gangan asam lebih sedap jika ditambah dengan sambal acan.

Di rumah makan yang tersebar di Banjar, sayur ini mudah didapati. Kamu bisa menikmati semangkuk ikan patin gangan asam dengan harga Rp15.000-an untuk satu porsinya.

Ikan patinnya yang besar-besar ditambah dengan nasi putih hangat akan membuat perut kamu terisi untuk beberapa jam ke depan.

Nasi Itik Gambut

Berikutnya, ada nasi itik gambut. Ini adalah makanan khas Banjarmasin yang mempunyai karakteristik tersendiri.

Rasanya sangat melekat dengan lidah masyarakat Banjar. Makanan ini dinamakan nasi itik gambut karena berasal dari sebuah daerah di Banjarmasin yakni Gambut.

Di Gambut cukup banyak warung yang menjual nasi itik gambut yang bisa kamu sambangi untuk merasakan kenikmatan dari masakan khas orang Banjar ini.

Nasi itik gambut selalu ramai diserbu pembeli. Kalau kamu lagi kurang beruntung, maka bisa mampir lagi ke warung yang sama lain hari.

Nasi itik ini dijual dengan harga mulai dari 13 ribu hingga 20 ribu rupiah. Nasi itik gambut sendiri adalah nasi yang dibungkus dengan daun pisang dan menggunakan itik yang dibumbui sebagai lauknya.

Rasanya seperti bumbu balado yang bercitarasa manis. Kalau ingin menambah selera makan, kamu bisa mengambil beberapa sendok makan sambal yang tersedia di setiap meja.

Mandai

Di daerah Banjarmasin, nama makanan ini tentu sudah tidak asing bagi penduduknya.

Tapi tidak buat kamu atau pengunjung lain yang baru pertama kali menginjakkan kaki di kota seribu sungai.

Mandai merupakan makanan yang terbuat dari kulit cempedak. Kulit cempedak yang diambil akan diolah melalui proses fermentasi sebelum bisa disantap.

Mandai yang sudah jadi biasanya disantap sebagia lauk untuk menemani makan utama bersama nasi yang masih panas.

Rasa dari makanan khas Banjarmasin yang satu ini sangat enak. Tekstur kulit cempedaknya lembut dan berserat.

Tingkat kelembutan dari kulit cempedak berbeda-beda karena bergantung pada seberapa lama kulit cempedak itu di rendam saat proses fermentasi.

Kelepon Martapura

Di tanah Jawa, kelepon menjadi kuliner tradisional yang berwujud bagaikan primadona untuk penduduknya.

Jika kamu lagi berada di Banjarmasin, maka bisa juga bertemu dengan kue kelepon, namanya kelepon martapura.

Makanan khas kota Banjarmasin ini berasal dari kota Martapura. Tidak ada yang jauh beda dengan kelepon dari daerah lain, kelepon martapura juga akan pecah dan mengeluarkan gula merah ketika digigit.

Kalau kamu penasaran ingin mencobanya, kelepon martapura bisa didapati di perempatan kota Martapura.

Salah satu tempat yang bisa dijumpai banyak penjual panganan ini adalah di lampu merah menuju Almarhum Guru Sekumpul. Di lokasi tersebut berjejer para pedagang kue kelepon ini.

Penjualnya ada yang dari menggunakan gerobak, sepeda motor, hingga mobil. Kue ini dijual dengan harga Rp2.000 hingga Rp10.000 per kotaknya. Kue ini paling enak dimakan ketika masih hangat.

Lontong Orari

Di Bumi lambung Mangkurat, bukan hanya terkenal ketupat kandangan, tetapi ada juga lontong orari.

Lontong yang disajikan oleh masyarakat Banjar bukan sebatas menggunakan isian seperti irisan labu, buncis, dan ragam isian lonton yang umum ditemukan di daerah-daerah lain.

Lontong orari atau lontong sayur khas Banjarmasin disajikan bersama lauk berupa ikan gabus dan telur atau ayam yang dibumbui merah.

Lontong orari mempunyai kuah santan yang menjadi tempat berendamnya sayur nangka rebus dan irisan bawang goreng.

Jika menyantap sesendok lontong orari, lidah akan menerima paduan cita rasa gurih santan, kenyal lontong, dan manis masak habang.

Di Banjarmasin, lontong orari biasa menjadi santapan tanpa mengenal waktu. Jadi kamu bisa mendatangi warung-warung makan untuk mencoba lontong orari tanpa peduli pagi, siang, ataupun malam hari.

Bingka

Bingka adalah makanan khas Banjarmasin berjenis kue yang populer di tanah Banjarmasin. Kue bingka biasanya disantap sebagai takjil oleh orang-orang dari suku Banjar.

Kue yang biasa dijadikan sebagai oleh-oleh ini mempunyai bentuk bunga berkelopak enam, bundar, atau persegi yang dipotong-potong. Kue bingka khas Banjarmasin mempunyai tekstur yang legit dan lembut.

Bicara mengenai rasanya, kue ini sudah pasti enak, manis, dan gurih. Selain itu, ada juga berbagai varian rasa yang tersedia mulai dari original, tape, kentang, pandan, kelapa, nangka, labu, cokelat, keju, dan pisang.

Di Banjarmasin, ada beberapa macam kue bingka, seperti kue bingka panggang dan kue bingka kukus atau bingka berandam. Warna kue bingka juga beragam, mulai dari kuning, kuning kecokelatan, dan hijau.

Gangan Humbut

Gangan dalam bahasa Banjar berarti sayur. Kalau tadi ada ikan patin gangan asam yang berarti ikan patin sayur asam, maka gangan humbut berarti sayur humbut.

Humbut sendiri di daerah Banjar merupakan rebung atau tunas pohon kelapa. Gangan humbut menjadi sayur tradisional khas Banjarmasin yang disukai oleh penduduk lokal maupun interlokal.

Bahan dasarnya, humbut, banyak dijual oleh pedagang-pedagang di pasang-pasar tradisional.

Masakan khas Banjarmasin yang digemari banyak orang ini dimasak hanya dengan bumbu bawang merah yang dicampur dengan santan, kacang panjang, dan labu, tanpa melupakan humbutnya.

Sayur rebung cocok dimakan bersama apa saja. Untuk rasanya, gangan humbut rasanya pas, tidak terlalu asin, manis, dan gurih. Kalau di pulau Jawa, gangan humbut sama seperti sayur bening yang diberi santan.

Sate Tulang

Jika di Yogyakarta terkenal dengan sate kuda, maka Banjarmasin punya sate tulang.

Sate tulang yang dimiliki oleh kota Banjarmasin dapat menambah kekayaan kuliner nusantara.

Sate tulang termasuk makanan primadona alias banyak diburu oleh pembeli. Kamu mungkin bertanya-tanya, apakah sate ini hanya menusukkan potong-potongan tulang sehingga keras saat di makan?

Kalau kamu belum pernah mencobanya, sate ini hanya diberi nama sate tulang. Meski bernama sate tulang, sate ini sebetulnya menggunakan bagian-bagian tubuh ayam yang tidak digunakan.

Beberapa bagian itu antara lain leher ayam, kulit ayam, dan lemak-lemak ayam yang digiling. Setelah bagian-bagian tersebut tertancap rapi, sate tulang dibaluri dengan bumbu habang yang rasanya cenderung pedas dan sedikit manis.

Otak-otak Ikan Pipih

Kamu pasti sudah pernah merasakan kelezatan dari otak-otak. Makanan ini mudah ditemui di berbagai daerah sehingga belum diketahui secara pasti dari mana makanan ini berasal.

Di Banjarmasin, kamu bisa mencoba otak-otak khas Banjarmasin yang terbuat dari ikan belida atau ikan pipih, bukan ikan tenggiri.

Ikan belida sendiri adalah ikan yang banyak ditemui di sungai Kalimantan Selatan. Ikan belida atau ikan pipih mempunyai kandungan gizi yang cukup banyak dan berkadar tinggi.

Otak-otak ikan pipih dari Banjarmasin terbuat dari campuran ikan pipih, kelapa parut, santan, dan telur ayam.

Untuk bumbunya, orang Banjar menggunakan berbagai rempah tradisional seperti bawang merah, laos, gula pasir, garam, ketumbar, bawang putih, kunyit, dan kemiri.

Semua bahan dan bumbu yang telah tercampur menjadi satu, otak-otak ikan pipih yang masih mentah akan langsung digoreng dan siap disantap bersama cocolan sambal atau saus cabai.

Itik Panggang

Itik adalah ternak unggulan dari kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.

Hewan ini diolah sedemikian rupa oleh orang Banjar sehingga menjadi masakan khas dari kota Banjarmasin.

Jika di daerah-daerah lain itik digoreng, maka di Banjarmasin itik dipanggang. Sebelum dipanggang, itik biasanya direbus terlebih dahulu sehingga dagingnya terasa lebih empuk dan beraroma gurih.

Bumbu yang digunakan untuk menambah aroma dari itik sebelum dipanggang biasanya menggunakan campuran gula merah, gula pasir, dan air yang kemudian disiramkan ke daging itik.

Setelah disiram, itik yang sudah direbus akan langsung dipanggang menggunakan arang kayu.

Jika kamu sudah tidak tahan ingin menjajal kenikmatan makanan khas Banjarmasin ini, kamu bisa mendatangi salah satu warung yang terkenal dengan itik panggang tanpa tulangnya yakni Warung Hj. Ani yang berada di Jl. Sultan Adam RT 17 No. 9.

Hampap

Deretan makanan khas Banjarmasin yang terakhir yang bisa kamu coba adalah hampap.

Makanan ini terbuat dari bahan dasar ikan haruan yang dijemur setengah kering dan kemudian dimasak bersama bumbu berupa bawang, cabai, dan kuah santan berkunyit. Hampap mempunyai cita rasa yang enak dan gurih dengan sedikit rasa pedas dan asin.

Selain menggunakan ikan gabus, sayur hampap juga diberi tambahan isi berupa labu kuning, pucuk labu, dan kacang panjang.

Ketiga bahan tersebut akan melunak saat terkena kuah santan dan menambah kekayaan rasa dari hampap ketika menempel di lidah.

Cara menghidangkan hampap tergantung selera. Umumnya orang-orang Banjar menjadikan hampap sebagai sayur pendamping nasi yang ditambahkan dengan sambal mentah dan ikan patin bakar.

Lihat juga makanan khas jawa

Dari sekian banyak nama-nama makanan tersebut, pasti lidah kamu tak akan sanggup untuk menolak kenikmatan dari ragam makanan khas Banjarmasin yang tersaji.

Apalagi dengan makanan berbahan dasar hasil laut atau seafood, dijamin kamu akan dibuat ketagihan dan tak akan pernah melupakan surga wisata dan kuliner yang dimiliki oleh kota ini.

Jika pada kesempatan ini kamu belum bisa mencicipi semua makanan asli dari kota Banjarmasin, mungkin di lain waktu kamu bisa memberikan pengalaman lebih pada lidah dengan kembali mengunjungi salah satu kota besar di Indonesia ini.

Share:

Related Post