Makanan Khas Korea

Sutoro Naruto

Korea merupakan salah satu kota yang paling sering di kunjungi wisatawan, selain wisatanya juga karena kulinernya berikut ini kami sajikan beberapa makanan khas korea yang paling rekomended.

Dari sekian banyak negara yang menjadi tujuan wisata, Korea adalah salah satu yang diakui menjadi tujuan paling diminati oleh para pelancong dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Macam Macam Makanan khas korea paling populer :

    1. Bibimbap: Nasi campuran dengan sayuran, daging, telur, dan saus gochujang.
    2. Bulgogi: Daging sapi yang dipanggang dengan bumbu manis dan rempah-rempah.
    3. Kimchi: Sayuran asam-pedas yang difermentasi, sering dijadikan pelengkap makan.
    4. Jajangmyeon: Mi dengan saus hitam yang terbuat dari kacang-kacangan dan sayuran.
    5. Galbi: Daging sapi dipotong tipis dan dipanggang, biasanya dalam marinasi kecap, bawang, dan rempah-rempah.
    6. Samgyeopsal: Daging babi dipotong tebal dan dipanggang, sering dimakan dengan sayuran sebagai pemotong.
    7. Tteokbokki: Tteok (gulungan tepung beras) dengan saus pedas dan sayuran.
    8. Japchae: Mie kering dengan sayuran dan daging, sering ditemukan di acara-acara khusus.
    9. Seolleongtang: Sup daging sapi dan tulang, dengan bumbu garam dan bawang putih.
    10. Haemul pajeon: Pancake seafood dan bawang, sering dimakan sebagai makan siang atau makan malam.

Pada kesempatan ini MakananOlehOleh.com akan ajak kamu mengenal sederet makanan khas Korea yang terkenal dan paling digemari banyak orang. Ada apa saja?

Makanan Khas Korea Kekinian

Kimchi

Yang pertama adalah kimchi. Untuk mereka yang demam Korea pasti sudah tak asing dengan makanan khas Korea ini.

Kimchi adalah makanan yang sangat disukai oleh orang Korea karena terdapat cita rasa khas lidah orang Korea, yakni asam dan pedas.

Makanan khas korea yang pedas ini cocok untuk kamu yang belum tahu, kimchi adalah acar sayuran yang juga dibuat di negara-negara lain. Semisal di Jerman ada sauerkraut, Cina ada paocai, Jepang ada tsukemono, dan India ada achar.

Lihat juga makanan khas jepang

Kimchi asal Korea bukan hanya menawarkan cita rasa yang cocok untuk lidah mayoritas penduduknya, melainkan juga aroma yang tajam.

Makanan yang berasal dari Korea ini sekrang sudah tersebar di banyak negara, termasuk Indonesia.

Kamu bisa mencoba kimchi di restoran-restoran a la Korea. Di negara-negara selain Korea, kimchi biasa dihidangkan bersama mie goreng, sushi, hot dog, hamburger, dan taco.

Penggunaan tersebut adalah sesuatu yang wajar mengingat kimchi sendiri sebenarnya adalah makanan pelengkap, bukan sajian utama.

Samgyeopsal

Di lidah orang Indonesia, mungkin nama makanan khas Korea satu ini agak sedikit sulit untuk dilafalkan.

Samgyeopsal atau samɡjʌp̚sal orang Korea menyebutnya adalah hidangan yang menyajikan bahan utama berupa daging perut babi panggang dengan tekstur yang tebal dan berlemak.

Daging babi yang disajikan pada umumnya tidak diberi bumbu alias hanya dipanggang begitu saja di atas pemanggang yang ada di meja-meja restoran.

Setelah daging matang, barulah diberi bumbu sederhana berupa saus pedas. Daging bagian perut babi di Korea sendiri menjadi bagian paling favorit untuk 85% orang dewasa [informasi berdasarkan survei yang dilakukan oleh Koperasi Pertanian Korea pada tahun 2006.

Setidaknya samgyeopsal disantap satu kali dalam seminggu. Ada satu yang unik dari samgyeopsal di mana daging yang digunakan adalah daging impor, bukan daging lokal.

Alasannya, daging yang diimpor dari negara lain seperti Belgia dan Belanda mempunyai harga yang lebih murah dibanding daging babi dalam negeri.

Bibimbap

Jika kamu sudah bosan menyantap kimchi dan ingin menjajal menu lainnya yang masih berasal dari tanah Korea, mungkin bibimbap bisa menjadi salah satu alternatif kamu.

Bibimbap adalah masakan Korea berbentuk nasi putih dengan taburan lauk di atasnya.

Dalam bahasa Korea, “bibim” berarti “nasi”. Jadi, bibimbap merujuk pada nasi yang dicampur dengan lauk. Dahulu, makanan khas Korea Selatan ini berasal dihidangkan untuk sesaji yang dipersembahkan pada arwah leluhur.

Penyajian bibimbap dilakukan di dalam mangkuk yang terbuat dari batu yang sudah dipanaskan. Pada bagian atas bibimbap biasanya dituangkan telur mentah yang akan matang melalui panas mangkuk.

Selain itu, bibimbap juga sedikit berminyak dikarenakan pada bagian dasar mangkuk dituangkan minyak wijen sebelum dimasukkan nasi.

Tujuan penuangan minyak wijen tersebut tak lain untuk membentuk lapisan kerak nasi yang harum dan garing di dasar mangkuk.

Bulgogi

Bulgogi juga termasuk makanan khas Korea yang sangat terkenal. Makanan satu ini juga menggunakan olahan daging, sama seperti samgyeopsal.

Bedanya, jika samgyeopsal menggunakan daging babi, sedangkan bulgogi memakai daging sirloin atau daging sapi pilihan.

Bulgogi pada umumnya disajikan bersama kimchi, bawang putih, atau bumbu penyedap lain yang disatukan dalam bungkusan daun selada.

Bumbu bulgogi terbuat dari campuran gula dan kecap asin yang ditambahkan rempah-rempah lain asal Korea. Selain di Korea, makanan sejenis bulgogi juga bisa ditemukan di Jepang yang diberi nama yakiniku.

Perbedaannya, bumbu yakiniku tidak terlalu manis, sementara bulgogi dibuat lebih manis. Untuk membuat bulgogi, orang Korea tidak menggunakan plat besi datar atau teppan untuk mematangkannya, melainkan dengan panci datar.

Haejangguk

Selain di Indonesia yang banyak terdapat masakan berbahan dasar daging dan jeroan sapi, Korea juga punya makanan serupa yang menggunakan daging dan jeroan sapi sebagai bahan baku utamanya.

Makanan khas Korea yang halal satu ini dikenal unik oleh penduduk Korea. Pasalnya, ada orang yang menyantap sup haejangguk untuk obat mabuk. Penggunaan haejangguk sebagai obat mabuk telah menjadi mitos klasik di Korea.

Daging dan bagian perut sapi yang dipilih untuk membuat haejangguk kebanyakan menggunakan daging yang berkualitas. Oleh karenanya, panganan ini dijual dengan harga yang lumayan tinggi.

Tapi banyak warga Korea yang mengaku tidak peduli dengan harganya karena yang terpenting makanan yang menjadi santapannya dibuat dengan bahan-bahan bermutu dan diproses dengan standar yang tinggi pula.

Sundubu Jjigae

Pecinta makanan bercita rasa pedas wajib hukumnya untuk menjajal salah satu makanan khas Korea. Sundubu jjigae namanya, adalah makanan berkuah berbentuk sup yang menghidangkan tahu pedas.

Tahu untuk membuat sundubu jjigae dikenal dengan sebutan tofu atau tahu sutera. Tekstur dari tahu sutera sangat lembut dipadukan dengan kuah kaldu sapi pedas berwarna merah.

Di samping tofu, sundubu jjigae juga dilengkapi dengan olahan seafood semisal kerang hijau dan udang. Selain olahan laut, ada juga pelengkap lain seperti suwiran daging ayam atau sapi dan telur setengah matang.

Untuk semangkuk sundubu jjigae biasanya dimakan bersama nasi putih. Panganan yang selalu menjadi buruan wisatawan asing di Korea ini sangat cocok sebagai hidangan saat cuaca bersalju atau hujan.

Nakji Bokkeum

Setelah bekerja seharian, orang Korea biasanya mencari pelampiasan dengan kuliner yang enak dan pedas. Salah satu dari sekian banyak makanan khas Korea yang dijadikan incaran adalah nakji bokkeum.

Apa itu nakji bokkeum? Nakji bokkeum adalah hidangan berbahan dasar gurita yang digoreng sampai kering. Penyajian udang goreng kering biasanya dilakukan bersama tumisan sayur atau dijadikan menu pendamping untuk mie khas Korea.

Nakji bokkeum menyimpan karakteristik sebagai panganan Korea. Rasanya yang pedas bisa menggugah selera makan agar semakin lahap menyantapnya.

Rasa pedas yang dimiliki merupakan hasil dari penggunaan pasta cabe yang membumbui gurita dan tumisan sayur.

Untuk mereka yang tak terbiasa dengan masakan Korea menganggap makanan satu ini sangatlah pedas. Jadi tak jarang dari mereka yang mencampur nakji bokkeum dengan nasi agar pedasnya bisa berkurang.

Sup Seolleongtang

Kebiasaan orang Korea dalam kegiatan santap saji adalah menyiapkan hidangan berkuah, khususnya sup, pada meja makan. Dari kebiasaan tersebut, negara Korea dikenal akan supnya yang beragam.

Dari sekian banyak sup khas Korea, ada satu yang cukup terkenal. Namanya sup seolleongtang yang menggunakan bahan dasar tulang-tulang dan bagian dalam tubuh sapi. Karena menggunakan bahan dasar daging, sup seolleongtang dimasak dalam waktu yang lama.

Seolleongtang sendiri adalah hidangan yang konon ketika dahulu dijadikan santapan rakyat yang dipersembahkan oleh raja Joseon setelah melaksanakan upacara selamatan di sebuah tempat yang dinamakan Seonnongdan.

Biasanya, seolleongtang dimakan bersama nasi putih yang dicampurkan ke dalam sup.

Untuk menambah kekayaan bahannya, orang Korea memberikan lauk tambahan seperti kimchi sawi dan lobak.

Jeongol

Makanan khas Negeri Ginseng berikutnya adalah Jeongol. Jeongol ini adalah panganan berupa mie khas Korea bertekstur kenyal sejenis shabu-shabu yang berasal dari Jepang.

Setali tiga uang dengan shabu-shabu khas Jepang, jeongol juga berisikan sayur-sayuran yang direbus bersama daging, olahan laut, da bahan-bahan tambahan lain.

Selain itu, pada jeongol juga ditambahkan tteok. Untuk kamu yang tidak tahu, tteok adalah makanan tradisional khas Korea yang terbuat dari tepung beras.

Untuk membuat jeongol, ada panci khusus yang dinamakan jeongoiteul yang bisa menampung semua bahan pembuatannya.

Cara menyajikan jeongol biasanya langsung dalam porsi besar sehingga dapat dinikmati oleh 4 – 6 orang.

Menyinggung soal rasanya, jeongol bukan cuma kaya akan sayur-sayur yang menyehatkan, melainkan juga menyimpan kelezatan yang berpadu dengan bumbu-bumbu dan kuah kaldunya.

Jjampong

Semua orang tahu kalau Korea merupakan negara empat musim yang rata-rata di setiap musimnya pasti dingin.

Mungkin berangkat dari kondisi iklim yang ada, masyarakat Korea lebih banyak menyajikan masakan berkuah dengan cita rasa yang pedas. Salah satu makanan khas Korea yang memiliki kriteria semacam itu adalah jjampong.

Jjampong atau champong adalah olahan mie kuah yang disajikan bersama sayur dan produk laut.

Soal rasanya, jjampong sudah cukup untuk menantang kemampuan lidah dengan tingkat kepedasan yang dimilikinya.

Untuk diketahui, meskipun jjampong adalah makanan yang terkenal di Korea, namun makanan ini sebenarnya adalah pengaruh dari Jepang dan Tiongkok. Orang Korea biasa menyantap jjampong untuk menghangatkan perut.

Miyeokguk

Jika kamu sedang mencari makanan khas Korea yang halal, kamu bisa mencoba miyeokguk. Miyeokguk adalah sup yang terbuat dari miyeok alias sayuran laut.

Kuah kaldu untuk miyeokguk biasanya terbuat dari kerang, ikan teri, dan daging sapi. Makanan ini juga sangat cocok untuk kamu yang tidak suka dengan masakan pedas.

Pasalnya, bumbu pedas pada miyeokguk tidak mengandung cabai, melainkan hanya kedelai, bawang putih, biji wijen panggang, acar udang, dan garam.

Di Korea, miyeokguk banyak dikonsumsi oleh wanita pasca hamil. Ada alasan mengapa miyeokguk menjadi santapan wanita Korea setelah melahirkan, yakni karena makanan ini diyakini secara luas mengandung nutrisi penting seperti kalsium dan yodium yang dibutuhkan oleh ibu laktasi.

Selain disantap selama dan setelah melahirkan, miyeokguk juga memiliki nilai budaya.

Miyeokguk juga dimakan untuk sarapan pada saat perayaan hari ulang tahun di mana maksudnya untuk mengingat ibu mereka dan menghargai bagaimana ibu mereka dahulu makan miyeokguk untuk memulihkan dan memberikan asupan nutrisi pada bayinya.

Tteokbokki

Tteokbokki merupakan panganan asli Korea yang terbuat dari tepung beras yang dimasak bersama bumbu gochujang pedas manis.

Gochujang sendiri sangat terkenal di Korea sebagai bumbu yang sangat penting dan hampir selalu ada pada setiap makanan khas Korea yang mempunyai cita rasa pedas.

Tteokbokki dikenal oelh masyarakat Korea sebagai makanan rakyat yang banyak dijual di pijangmacha (sejenis angkringan kalau di Indonesia).

Pada mulanya, tteokbokki disebut dengan gungjung tteokbokki. Ketika itu, atau tepatnya pada masa kerajaan Joseon, makanan khas Korea ini berupa huintteok yang menggunakan bumbu kecap asin bersama daging sapi, kecambah kacang hijau, wortel, bawang bombay, peterseli, shiitake, dan bagogari.

Cita rasa tteokbokki masa itu berbeda dengan tteokbokki berbumbu cabai yang dikenal sekarang. Adapun tteok yang digunakan bisa terdiri dari 5 macam warna yang melambangkan Korea, yakni putih, merah, biru, uning, dan hitam.

Japchae

Untuk berikutnya, ada japchae. Japchae adalah makanan khas Korea berupa sohun atau dang myeon yang diolah bersama aneka macam sayuran dan daging sapi.

Panganan ini termasuk lauk pendamping dalam tradisi kuliner Korea atau orang Korea menyebutnya dengan banchan atau panchan.

Karena japchae termasuk makanan tradisional dan mengandung nilai tradisi, maka keberadaan lebih sering dijumpai pada saat pesta dan perayaan khusus.

Japchae juga termasuk makanan dengan bahan yang dinamis. Untuk sayurnya, biasanya yang dipiliha dalah sayur yang sedang musim.

Tapi pada umumnya, sayur yang dihidangkan bersama daging sapi terdiri dari wortel, jamur shiitake, paprika, bawang bombay, dan spinacia.

Sayuran tersebut dipotong kecil-kecil memanjang dan ditumis secara terpisahkan dengan bumbu berupa bawang putih, kecap asin, dan gula pasir.

Japchae yang sudah matang bisa dimakan dengan nasi sebagai lauk utama.

Samgyetang

Jika kamu mencari makanan halal khas Koera selain miyeokguk, maka samgyetang bisa menjadi pilihan selanjutnya.

Samgyetang juga termasuk sup khas Korea. Bahan utama yang disajikan dalam samgyetang adalah ayam muda utuh yang direbus dalam panci kecil di atas api kecil selama 2 – 3 jam hingga dagingnya empuk untuk hidangan satu orang alias satu porsi saja. Hidangan ini biasanya dimakan bersama anggur ginseng.

Lihat juga makanan khas jogja

Samgyetang tergolong ke dalam makanan tradisional yang sarat gizi. Orang Korea biasa membuat dan menyantap samgyetang pada saat musim panas sehingga tubuh tidak mudah lemas.

Ada waktu-waktu khusus untuk menyantap hidangan ini selama musim panas, yakni pada tiga hari istimewa: chobok, jungbok, dan malbok.

Jika kamu mau mencoba makanan ini, samgyetang banyak dijual di rumah makan khusus samgyetang yang biasanya selalu ramai pembeli.

Doenjangjjigae

Ingin makanan khas Korea yang halal lainnya? Doenjangjjigae jawabannya. Doenjangjjigae adalah makanan berkuah dengan bahan utama berupa doenjang.

Makanan ini juga sama seperti japchae yang bahan-bahannya tergantung musim. Pada musim panas, biasanya doenjangjjigae dihidangkan bersama tambahan jamur.

Sedangkan di musim dingin, doenjangjjigae ditambahkan daun lobak. Adapun bahan lain yang pasti ada antara lain irisan cabai, mentimun, dan tahu rebus.

Doenjangjjigae termasuk makanan khas Korea yang bergizi tinggi. Kandungan protein yang dimiliki oleh panganan ini bisa menambah asupan gizi tubuh.

Sup doenjang biasanya dijual di restoran-restoran Korea. Harga dari makanan ini sangat terjangkau untuk semua kalangan.

Untuk kamu yang penasaran ingin mencobanya, doenjangjjigae sendiri mempunyai ciri khas pada rasanya yang asin dan pedas.

Galbi

Galbi dalam bahasa Korea berarti iga atau daging yang melekat pada sekitaran tulang iga.

Sementara dalam bentuk makanan, galbi atau galbi-gui adalah makanan khas Korea yang juga memakai bahan utama adging iga sapi yang dipanggan dan dipotong pendek-pendek. Selain menggunakan iga sapi, galbi juga bisa dibuat dengan iga babi.

Pengolahan galbi bisa dengan bumbu ataupun tanpa bumbu. Jika dibumbui yang digunakan antara lain sari buah pir asia, kecap asin, gula, arak beras, bawang putih, dan minyak wijen.

Lihat juga makanan khas indonesia

Pada galbi yang mamakai bumbu, ketika proses pemanggangan daging iga biasanya diiris mengikuti jalur tulangnya dengan tujuan agar saus atau bumbunya bisa meresap ke dalam daging dan dagingnya juga bisa lebih cepat matang.

Galbi atau kalbi pada rumah-rumah makan biasanya dihidangkan langsung di meja makan pengunjung.

Daging yang sudah matang kemudian dibungkus pakai daun selada, daun perilla, atau daun sayur-sayuran lainnya.

Setelah dibungkus, bungkusan galbi dicelupkan ke dalam saus bernama ssamjang sehingga memberikan cita rasa yang lezat.

Hoe

Hoe atau orang Korea menyebutnya hwe adalah istilah yang dipakai untuk merujuk makanan Korea yang berbahanutamakan potongan ikan segar atau daging mentah.

Benar, hoe adalah makanan khas Korea yang disajikan dalam keadaan tidak dimasak.

Untuk irisan daging ikan segar atau makanan lautnya, orang Korea memberi nama saengseon hoe. Sedangkan daging sapi yang diberi bumbu mempunyai nama yukhoe.

Ada juga gan hoe yang merupakan hati sapi mentah berbumbukan minayk wijen dan garam. Atau hongeonoe, yakni irisan daging ikan pari yang difermentasi dalam guci.

Hoe biasanya disajikan dengan saus cocol yang terbuat dari gochujang dan cuka. Sama dengan galbi, sebelum menyantap hoe daging ikan atau sapinya dibungkus terlebih dahulu pakai daun selada.

Di rumah-rumah makan, seusai menikmati hoe biasanya orang Korea juga memesan sup ikan yang bernama maeuntang.

Makchang Gui

Pada daftar makanan khas Korea yang ditampilkan pada tulisan ini, ada beberapa yang halal dan non-halal.

Selain samgyeopsal, bulgogi, dan galbi yang terkadang juga memakai daging babi, ada lagi masakan Korea yang menggunakan bagian dalam babi, seperti makchang gui misalnya.

Makchang gui sendiri adalah hidangan khas Korea yang menyajikan usus besar daging babi yang telah melewati proses pemanggangan.

Selain usus besar, makchang juga sering menggunakan usus kecil babi atau gopchang. Hidangan ini dihidangkan bersama irisan daun bawang dan saus doenjang.

Makchang gui kerap dikonsumsi sebagai teman minum arak oleh orang Korea. Menurut catatan sejarah, makchang gui berasal dari Daegu dan sekitar kawasan Gyeongsang.

Budae Jjigae

Jjigae secara harfiah diartikan sebagai sup dalam bahasa Korea. Ada banyak macam jjigae di Korea, seperti sundubu, doenjang, dan kali ini adalah budae.

Budae jjigae adalah sup buatan Korea yang dimasak dengan ham dan daging kalengan. Berdasarkan kisah yang beredar, budae jjigae pertama kali ada pada saat berakhirnya Perang Korea di mana rakyatnya mengalami krisis bahan pangan.

Ketika itu, rakyat yang tinggi di Uijeongbu memanfaatkan kelebihan bahan pangan dari pangkalan militer Amerika Serikat yang berupa ham dan daging kalengan.

Dua bahan utama tersebut dimasak dengan bumbu khas Korea, yakni gochujang sehingga mempunyai cita rasa yang sangat pedas.

Penduduk Uijeongbu merebus budae jjigae dalam panci besar. Tanpa disangka, makanan tradisional ini ternyata masih tetap bertahan hingga sekarang.

Di Korea Selatan sendiri, banyak restoran yang menyertakan hidangan ini dalam menunya.

Untuk saat ini, sudah banyak variasi-variasi budae jjigae seperti terdapatnya tambahan bahan semisal jamur, sayuran, mie instan remyeon, kimchi, mmakaroni, tteok, dan keju.

Kimchi Jjigae

Jika kimchi adalah panganan sejenis acar dan jjiage berarti sup, maka makanan khas Korea ini bisa dikenali sebagai makanan berupa sup pedas yang berisikan sayuran.

Adapun jenis sayuran yang disajikan dalam panci bersama kuah kaldu supnya adalah sawi putih dan daun bawang. Selain itu, juga terdapat tambahan bahan seperti tahu, produk hasil laut, atau daging babi.

Kimchi jjigae biasa dihidangkan oleh orang Korea sebagai menu utama pada santap nasi.

Menurut pengakuan kebanyakan warga, kimchi jjigae ini tak perlu dibeli di restoran karena bahan-bahannya mudah didapat sekaligus cara membuatnya pun tidak sulit.

Sup kimchi pada umumnya dihidangkan di tengah-tengah meja berikut pancinya atau bisa diganti dengan panci keramik berukuran kecil (ttukbaegi) dengan pelengkap berupa lauk pendamping atau banchan.

Maeuntang

Masih berkutat tentang sup khas Korea, kali ini ada maeuntang.

Apa itu maeuntang? Untuk kamu yang belum tahu, maeuntang adalah masakan berjenis sup yang menggunakan ikan air tawar atau laut segar sebagai bahan utamanya.

Ikan yang dipilih untuk dijadikan maeuntang kemudian direbus bersama saus gochujang yang terkenal pedas. Maeun sendiri dalam bahasa Korea berarti pedas dan tang berarti sup.

Sup pedas atau maeuntang tak hanya menyajikan ikan, tetapi ada juga bahan lain seperti sayuran hijau, daging sapi, tahu, zucchini, lobak, dan bumbu rempah. Maeuntang termasuk menu sup yang hampir dijual di sebagian besar restoran Korea.

Biasanya, pembeli yang ingin memesan maeuntang bisa memiih ikan yang diingikan dari aquarium. Ikan yang umumnya digunakan oleh pembeli antara lain ikan kerapu, kod, kakap merah, tigawaja, trout, dan ikan mas.

Hoedeopbap

Hoedeopbap adalah sajian khas Korea yang berisikan nasi, ikan mentah yang dipotong dadu, dan berbagai jenis sayuran seperti selada, mentimun, dan daun wijen.

Untuk melahirkan rasa, penduduk Korea menambahkan bumbu wajib masakan Korea yakni chogochujang yang mana terbuat dari campuran cuka, gochujang, dan gula.

Adapun jenis ikan yang dipilih untuk dibuat hoedoepbap umumnya ialah ikan halibut, tuna, dan salmon.

Teknik menyajikan hoedeopbap hampir sama dengan cara makan bibimbap, yakni menggunakan sendok di mana pertama-tama semua bahan di dalam mangkuk diaduk hingga tercampur.

Saat ini sudah ada variasi hoedoepbap yang dibedakan bahan-bahannya, seperti gajami hoedoepbap yang menggunakan sole dan gul hoedeopbap yang menggunakan dari tiram mentah.

Kongnamul

Kongnamul adalah salah satu banchan yang pada kuliner Korea merujuk pada lauk pendamping untuk berbagai hidangan utama. Kongnamul kerap disertakan sebagai bahan dasar pembuatan bibimbap.

Makanan khas Korea ini menggunakan kecambah kedelai atau menyerupai tauge yang kemudian menjadi istilah untuk kecambah itu sendiri dalam bahasa Korea.

Menurut rekaman sejarah, kongnamul diperkirakan telah ada sejak masa Tiga Kerajaan Korea atau awal periode Goryeo.

Kecambah yang digunakan untuk membuat kongnamul diolah dengan cara direbus yang kemudian dikeringkan.

Kecambah rebus yang sudah kering selanjutnya dibumbui dengan kecap, minyak wijen, biji wijen, bawang putih, bubuk cabai, dan daun bawang cincang. Kongnamul biasanya dihadirkan pada sejumlah hidangan, mulai dari hidangan nasi kukus hingga makanan laut.

Kongnamul yang terkenal di Korea antara lain kongnamulbap, kongnamulguk, dan kongnamulgukbap.

Naengmyeon

Pada musim dingin, masyarakat Korea banyak memburu makanan yang bisa menghangat perut semisal sup.

Namun bila musim panas tiba, biasanya mereka berganti hidangan ke makanan dingin. Salah satu makanan khas Korea yang menyajikan menu dalam keadaan dingin adalah naengmyeon.

Naengmyeon adalah mie dingin yang sangat populer saat Korea memasuki musim panas. Makanan dingin naengmyeon berbentuk hidangan mie tipis dan kenyal yang terbuat dari gandum serta kentang atau tepung ubi jalar.

Naengmyeon memiliki dua jenis hidangan, tergantung pada penyajiannya. Pertama ada mul naengmyeon atau pyeongyang yang mana mie disajikan bersama kuah kaldu yang umumnya diracik menggunakan kaldu sapi atau dongchimi.

Sedangkan jenis naengmyeon lainnya adalah bibim naengmyeon. Bibim naengmyeon atau hamheung disajikan bersama saus merah bercita rasa pedas.

Hidangan naengmyeon sendiri lebih populer di Korea Selatan setelah konflik Korea di mana banyak orang dari Korea Utara yang lari menuju Korea Selatan.

Jajangmyeon

Korea termasuk negara yang paling banyak memiliki jenis mie. Bahkan, mie telah dimasukkan ke dalam makanan pokoknya sehari-hari.

Jajangmyeon merupakan salah satu jenis mie di Korea yang terbuat dari tepung gandum.

Ada cukup banyak variasi dari jajangmyeon, seperti ganjajangmyeon, samseon jajangmyeon, dan samseon ganjajangmyeon.

Perbedaan antara masing-masing jajangmyeon terletak pada cara penyajian dan campuran yang digunakan untuk sausnya.

Saus yang umumnya digunakan untuk menemani santap jajangmyeon adalah saus pasta kedelai hitam.

Untuk menambah kenikmatannya, tak jarang dari penduduk Korea yang menambahkan makanan laut semisal cumi-cumi, teripang, dan udang ke dalam sausnya.

Saus pasta yang bercampur dengan makanan laut [ikan tidak termasuk, red] adalah salah satu variasi dari jajangmyeon, yakni samseon jajangmyeon.

Kalguksu

Masih seputar hidangan mie dari Korea, untuk kali ini ada kalguksu. Kalguksu adalah mie yang juga sering dijumpai di Korea.

Makanan khas Korea ini dibuat dengan tangan sehingga memiliki ciri khasnya sendiri dibandingkan sajian mie-mie Korea lainnya.

Kalguksu kerap dimasukkan ke dalam mangkuk besar yang telah diberi kaldu dan bahan-bahan lain untuk dihidangkan.

Kalguksu juga termasuk mie dingin sehingga panganan ini paling sering muncul ketika Korea mulai memasuki musim panas.

Kalguksu atau guksu sendiri diartikan sebagai adonan yang dipotong pakai pisau [Kal dalam bahasa Korea berarti pisau]. Mie dingin satu ini termasuk hidangan sederhana.

Jika kamu ingin menjajal kalguksu, kamu bisa berkunjung ke salah satu restoran yang terkenal di daerah Myeongdeong, Seoul.

Restoran tersebut bernama Myeongdong Gyoja yang sudah berdiri selama 47 tahun dalam menyajikan kalguksu.

Bossam

Bossam adalah salah satu ssam atau dalam bahasa korea berarti masakan Korea yang biasa dihidangkan dalam bungkusan daun sayur segar.

Umumnya, yang dibungkus menggunakan daun untuk bossam adalah daging babi rebus yang pada bagian atasnya disertakan kimchi.

Sementara daun yang biasa dipakai untuk membungkus daging sehingga membentuk bossam adalah daun selada. Bossam umumnya dihidangkan bersama bumbu penyedap.

Bumbu penyedap untuk dicocolkan bossam sendiri terdiri dari beberapa campuran bahan seperti saus, ssamjang, bawang bombay, dan irisan bawang bombay.

Perlu diketahui, kimchi yang dimakan bersama bossam adalah bossam kimchi yang dibuat dengan tambahan bahan bermutu seperti gurita, udang, dan tiram.

Sementara daging babi yang biasa dipilih untuk bossam adalah bagian perutnya yang kemudian direbus bersama jahe dan bawang putih.

Mandu

Jika kamu pernah menyantap siomay atau setidaknya tahu bagaimana tampilan dari siomay yang terkenal seantero nusantara itu, maka mandu adalah panganan semacam itu.

Bedanya, mandu terbuat dari beragam bahan-bahan yang menyehatkan seperti daging, sayuran, dan kimchi. Selain mirip dengan siomay, makanan khas Korea ini juga sejenis dengan dimsum.

Mandu sendiri mempunyai bentuk seperti pangsit yang mana kulitnya terbuat dari tepung gandum. Kulit mandu yang sudah berisikan aneka isian biasanya dijadikan sajian utama bersama kaldu.

Orang Korea menyebutnya dengan manduguk atau sup mandu. Sup mandu paling sering disantap oleh masyarakat Korea ketika musim dingin dan saat tahun baru Lunar.

Galbitang

“Tang” dalam bahasa Korea berarti sup yang juga merujuk pada padanan kata “guk” sehingga makanan khas Korea ini juga biasa dipanggil dengan nama galbitguk.

Galbitang atau galbitguk adalah masakan Korea sejenis sup yang menyajikan rebusan tulang iga sapi. Cara memasak galbitang hampir sama dengan jangguk, gomguk, dan malgeunjangguk.

Kuah yang digunakan untuk merendam galbi atau tulang iga sapi umumya diberi tambahan saus kecap. Kuah atau kaldu dari galbitang sendiri dihasilkan dari daging yang direbus lama.

Tekstur daging iga pada panganan ini lembut. Penyajian galbitang biasa dilakukan bersama bawang yang dicincang halus.

Galbitang sendiri secara tampilan sebenarnya sangat sederhana. Biasanya galbitang menjadi sajian yang dipersembahkan untuk para tetamu yang mampi ke rumah.

Cheonggukjang Jjigae

Cheonggukjang jjigae digolongkan ke dalam makanan khas Korea yang unik. Pasalnya, salah satu bahan yang diikutsertakan hingga panganan ini bisa disantap adalah air bekas cucian beras.

Sebenarnya, apa cheonggukjang jjigae itu? Jika kamu baru pertama kali mengenal makanan ini, cheonggukjang jjigae adalah gulai daging yang menggunakan pasta kedelai sebagai bumbunya.

Bumbu pasta pada cheonggukjang jjigae terbuat dari kedelai yang telah difermentasi.

Nah, dikarenakan sausnya berupa kedelai yang terfermentasi, maka orang Korea menggunakan air cucian beras dengan tujuan agar bau kurang sedapd ari kedelai bisa hilang sekaligus meningkatkan bau sedap pada makanan sehingga bisa lebih dinikmati saat menyantapnya.

Nurungji

Nurungji di Korea mungkin mirip dengan rengginang khas Indonesia. Bedanya, jika rengginang sengaja dibuat dari beras ketan yang dikeringkan, nurungji justru menggunakan kerak sisa-sisa nasi yang menempel pada panci penanak nasi atau gamasot disbeutnya.

Kerak nasi tersebut diambil untuk dijadikan camilan. Biasanya, kerak nasi yang menempel pada permukaan dalam panci gosong dan menjadi kekuning-kekuningan.

Pertama kali nurungji lahir pada saat terjadi kekurangan bahan pangan di masa lalu. Ketika itu, para istri mengonsumsi nurungji, sementara kaum pria tidak mengonsumsinya.

Setelah melewati krisis pangan, nurungji ternyata masih diminati hingga detik ini. Bahkan, sekraang nurungji telah dikembangkan dan dimodifikasi hingga berbentuk permen, kue, dan minuman. Nurungji yang disajikan sebagai minuman dinamakan sungnyung.

Hoddeok

Hoddeok adalah makanan ringan khas Korea yang biasa dijajakan oleh pedagang yang berjualan di tepi-tepi jalan negara Korea Selatan. Jika di Indonesia, hoddeok hampir sama dengan pancake.

Cita rasa dari hoddeok manis. Panganan ini terbuat dari adonan tepung terigu, air, susu, gula, dan ragi.

Bahan-bahan adonan yang sudah dicampur untuk dibuat hoddeok kemudian diisikan dengan campuran gula merah, madu, kacang, dan kayu manis.

Hoddeok sendiri bisa diolah menggunakan dua metode, yakni dipanggang seperti sandwich atau digoreng dan dipipihkan di atas hot plate.

Karena bahan isian hoddeok kebanyakan bercita rasa manis, kue ini menjadi makanan favorit anak-anak di Korea.

Apabila kamu penggemar berat drama Korea, hoddeok baisanya banyak diekspose kamera. Orang Korea biasa menyantap hoddeok saat musim dingin untuk mengganjal perut.

Gopchang

Selain samgyeopsal, Korea juga masih punya kuliner khas berbahan dasar organ dalam hewan seperti sapi, domba, dan babi yang menjadi favorit masyarakat lokal maupun bukan.

Gopchang memiliki perbedaan dengan samgyeopsal yang terletak pada teksturnya di mana daging yang dipilih untuk hidangan ini mempunyai tekstur yang sangat kenyal dan rasanya juga berbeda dari samgyeopsal.

Untuk penyajiannya, gopchang juga kerap disantap tanpa bumbu. Meskipun tidak menggunakan bumbu, gopchang tetap menawarkan cita rasa lezat di setiap lidah yang mencobanya.

Jika kamu ingin menjajal makanan khas Korea ini, kamu bisa menemukannya di Seoul. Salah satu restoran khusus yang menyajikan gopchang adalah Wangsimni Gopchang Alley yang lokasinya berada di daerah Wangsimin Wangsimni.

Agujjim

Agujjim atau agwijjim adalah masakan korea yang dibuat dengan cara dikukus.

Agujjim menyajikan ikan yang dikombinasikan dengan tauge kacang soya, mideodeok, dan minari sehingga menghadirkan cita rasa yang menyegarkan dan wangi.

Bumbu yang biasa dipakai untuk agujjim terbuat serbuk cabai pedas, doenjang, bawang putih cincang, daun bawang cincang, dan ganjang.

Menurut cerita yang beredar, agujjim pertama kali hadir di bandar Masam, Gyeongsang Selatan di mana para nelayan setempat biasanya meminta juru masak dari kedai-kedai makan di pasar untuk membuat hidangan lezat dari ikan yang para nelayan tersebut diberikan.

Lihat juga makanan khas bali

Ikan yang dipilih pun adalah jenis ikan yang sering dibuat dan tidak bernilai tinggi. Setelah diolah sedemikian rupa oleh para koki, jadilah hidangan bernama agujjim yang hingga kini terkenal sebagai makanan tradisonal khas Masan.

Kuliner yang dimiliki oleh Korea memang beragam, ada yang dimasak dengan cara tradisional hingga modern.

Bahkan, ada juga makanan khas Korea yang dibedakan ke dalam beberapa segmen, seperti kuliner istana hingga kuliner khas daerah yang berpadu dengan masakan modern.

Dari sekian banyak hidangan nikmat yang dimiliki oleh Korea, manakah yang menjadi favorit kamu?

Dari sekian banyak orang yang pernah berkunjung ke Korea, mereka mengaku kalau kimchi dan bulgogi menjadi hidangan pertama yang wajib dicoba setelah tiba di Negeri Ginseng tersebut.

Makanan Khas Lainnya:

Bagikan:

Sutoro Naruto

Penulis ini menyukai makanan seperti bakso, ayam geprek, rendang dan masih banyak yang lainnya.

Leave a Comment