Makanan Khas Bangka Belitung

Sutoro Naruto

Bangka Belitung atau yang biasa disingkat Babel mempunyai banyak macam kuliner yang masih eksis sampai sekarang. Makanan khas Bangka Belitung kebanyakan terbuat dari bahan baku ikan atau produk laut lain.

Bukan hal yang aneh jika kuliner dari Bangka Belitung rata-rata didominasi oleh bahan dasar produk laut mengingat provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada dekat dengan lautan.

Selain produk laut, ada juga masakan khas Bangka Belitung yang memanfaatkan hasil perkebunannya. Apabila kamu lagi berada di provinsi seluas 18725,14 km persegi itu, ada beberapa kuliner yang wajib kamu coba.

Berikut sudah MakananOlehOleh.com buat daftar makanan khas Bangka Belitung yang enak dan harus dicoba oleh setiap orang yang berkunjung ke provinsi bersemboyan “Serumpun Sebalai” itu.

Makanan Khas Bangka Belitung Adalah

Lempah Kuning

Mayoritas makanan khas Bangka Belitung terbuat dari olahan hasil laut, seperti lempah kuning misalnya. Lempah kuning sangat terkenal di pulau Bangka dan sekitarnya. Kuliner ini dimasukkan ke dalam Cagar Budaya Nasional Tak Benda. Di pulau Bangka makanan ini bernama lempah kuning, sementara di pulau Belitung makanan ini dikenal dengan nama gangan.

Lihat juga makanan khas bali

Lempah kuning terbuat dari bahan dasar ikan. Ikan yang biasa dipilih untuk membuat lempah adalah ikan kakap merah atau ikan tenggiri. Adapun bagian ikan yang dipilih adalah kepala ikan, namun jika tidak suka dengan kepala ikan bisa diganti bagian badan atau ekor ikan. Ikan tersebut kemudian diberi bumbu kuah yang berwarna kuning yang terbuat dari bahan dasar kunyit, lengkuas, terasi, dan cabai.

Mie Belitung

Sesuai namanya, mie ini adalah mie yang berasal dari pulau Belitung. Mie belitung adalah kuliner yang mesti dicoba oleh setiap orang saat pertama kali menginjakkan kaki ke Belitung. Mie belitung menggunakan mie kuning biasa yang disajikan bersama kuah kaldu yang dibuat dari olahan udang. Selain udang, kuahnya juga dicampur dengan bumbu rempah pada umumnya seperti bawang putih, bawang merah, merica, dan jahe.

Mie belitung dihidangkan dalam mangkok. Pada satu porsi mie belitung terdapat mie kuning dan lauk pendamping seperti udang, kentang rebus, timun, dan taburan emping. Makanan khas Bangka Belitung ini paling enak dimakan saat kuahnya masih panas. Di pulau Belitung ada penjual mie belitung yang cukup tersohor. Nama warungnya adalah warung Mie Belitung Nyonya Atep yang lokasinya tepat di tengah kota atau di Jl. Sriwijaya, Tanjungpandan.

Sup Gangan

Sup gangan adalah hidangan berkuah asal Bangka Belitung yang menggunakan bahan dasar berupa olahan hasil laut, apalagi kalau bukan ikan. Ikan yang dipakai oleh penduduk Babel untuk membuat sup ganggan umumnya ikan tenggiri yang masih segar. Ikan tenggiri hasil tangkapan nelayan dimasak bersama campuram rempah-rempah yang mudah ditemui di Indonesia seperti cabai, bawang merah, bawang putih, lengkuas, dan kunyit.

Dengan penggunaan bumbu-bumbu rempah khas Indonesia menjadikan sup ganggan bercita rasa yang juga sesuai dengan selera lidah orang Indonesia. Untuk ikannya sendiri tidak berbau amis. Warna kuah sup kuning yang ketika dicicip akan terasa asam, pedas, dan gurih. Kuliner satu ini termasuk kuliner kebanggaan warga Belitung sehingga pelestariannya terus dilakukan hingga sekarang.

Berego

Berego adalah kuliner asal Belitung yang penampakannya sekilas mirip dengan lontong. Bedanya, kalau lontong dibuat dari beras yang diaron menjadi nasi, lain halnya dengan berego yang menggunakan bahan baku berupa tepung beras yang dicampur dengan tepung sagu. Sementara persamaan antara berego dan lontong mungkin hanya terletak pada bentuknya yang bulat dan warnanya yang putih.

Untuk penyajiannya, berego juga senasib dengan lontong, yakni sama-sama dihidangkan bersama lauk berkuah. Kalau lontong biasanya dengan sayur labu siam, berego dimakan bersama kuah kari ikan. Selain itu juga tak jarang penduduk Belitung menyantap berego bersama gangan, lakse, dan mie belitung. Berego di Belitung bisa dijumpai di warung-warung makan yang berada di pinggir jalan wilayah Belitung.

Lakse

Pada poin sebelumnya sempat disinggung tentang lakse, apa itu? Lakse adalah makanan khas Belitung yang menurut pengakuan warga Belitung sendiri adalah kuliner yang terinspirasi dari spageti. Oleh karenanya, lakse mempunyai bentuk yang sangat mirip dengan spageti atau jika Indonesia penampakannya setali tiga uang dengan kue putu mayang yang menjadi kuliner khas Betawi.

Di Negeri Penghasil Timah [julukan pulau Belitung], lakse pertama kali dibuat oleh masyarakat Melayu – Belitung. Ketika itu lakse mempunyai bentuk seperti mie dan sampai sekarang juga masih menyerupai mie tapi dibuntel-buntel. Selain diperkenalkan oleh orang melayu di Belitung, lakse juga kemudian dikembangkan oleh orang-orang Tionghoa yang tinggal di Belitung. Lakse oleh masyarakat Belitung biasa dimakan dengan hidangan berkuah seperti sup gangan.

Mie Ayam Bangka

Setiap daerah berhak untuk berkreasi dengan sejumlah kuliner yang bahan utamanya juga banyak dipakai dalam masakan-masakan di tempat lain. Seperti mie misalnya, saat ini banyak ditemukan aneka macam mie. Di Bangka, terkenal satu macam mie yang khas bernama mie ayam bangka. Mie ayam khas Bangka mempuyai beberapa ciri khas seperti mienya yang lebih kenyal dan penggunaan tauge sebagai pelengkap hidangan.

Mie ayam bangka dari tampilan akan sama seperti mie ayam di daerah-daerah lain. Bakso, ayam, dan pangsit juga tersaji dalam satu mangkok mie ayam bangka. Tapi bicara mengenai rasa, mie ayam bangka mempunyai cita rasa yang berasal dari bumbu khusus yang tentunya hanya bisa dirasakan dengan menyantap langsung mie ayam bangka.

Martabak Bangka

Mie ayam bangka mungkin tidak dikenal banyak orang, tapi berbeda dengan martabak bangka. Martabak bangka adalah makanan khas pulau Bangka yang kerap dijumpai di kota-kota besar di Indonesia. Martabak yang berasal dari Bangka ini pada mulanya disebut Hok Lo Pan. Hok Lo Pan sendiri menurut cerita menunjuk pada orang Hakka dan bukan orang Hok Lo.

Martabak bangka mempunyai cita rasa yang manis sehingga tak jarang dipanggil dengan martabak manis. Makanan yang digemari hampir seluruh orang Indonesia ini terbuat dari bahan dasar tepung terigu dan mentega untuk dibuat adonan bulat yang membentang. Pada bagian atas adonan tepung yang sudah mengembang diberikan banyak topping, seperti cokelat meises, kacang tanah, keju, susu kental manis, dan wijen.

Sambal Rusip

Sejumlah daerah di Indonesia mempunyai makanan khas yang beragam jenisnya. Jika di Papua ada dabu-dabu, Manado ada rica roa, maka di Kepulauan Bangka Belitung ada sambal khas bernama sambal rusip. Sambal rusip biasa dihidangkan sebagai cocolan lauk utama yang bertujuan untuk menggugah selera makan masyarakat Bangka Belitung.

Sambal rusip merupakan sambal yang terbuat dari ikan yang difermentasi. Ikan difermentasi bersama garam dan gula merah selama minimal tujuh hari. Jika sudah mengeluarkan bau asam maka menandakan proses fermentasi selesai. Setelah itu ikan dicampur dengan jeruk kunci, cabai, dan abwang merah. Cita rasa sambal rusip asam manis dengan aroma yang kuat. Sambal rusip biasanya diolah bersama ikan dan sayur mayur seperti terong, mentimun, dan selada.

Belacan Belitung

Berkunjung ke Pulau Timah jangan sampai melupakan kuliner khasnya yang bernama belacan. Belacan adalah makanan khas Belitung yang biasa dibeli oleh pengunjung sebagai buah tangan. Belacan mempunyai aroma dan cita rasa yang unik karena terbuat dari fermentasi hasil laut. Di Belitung, belacan banyak diproduksi di desa Sijok atau Sijuk. Cita rasa dari belacan sangat identik dengan Pulau Timah [julukan untuk pulau Belitung].

Di kota Cirebon terdapat produk yang mirip dengan belacan, yakni terasi. Bedanya, belacan asal Belitung terbuat dari udang rebon segar yang baru ditangkap oleh nelayan. Udang rebon tersebut kemudian difermentasi sebelum dikemas sebagai oleh-oleh. Belacan bisa dipakai sebagai bumbu tambahan atau penyedap rasa untuk beragam jenis masakan, seperti dalam pembuatan sambal.

Mie Koba

Pengunjung yang sudah pernah mencoba mie ayam bangka bisa mencoba kuliner berbentuk mie yang tak kalah enak dengan mie ayam bangka, namanya mie koba. Mie koba adalah sajian mie yang banyak ditemukan di kawasan Bangk, tepatnya di salah satu kabupaten yang berada di Bangka Tengah. Yang unik dari makanan khas Bangka Belitung ini adalah terdapatnya ikan tenggiri yang dihidangkan bersama mie.

Mie koba tak hanya dihidangkan bersama kuah dan ikan tenggiri, tetapi juga isian lain seperti telur, seledri, dan bawang goreng. Untuk kuahnya sendiri berbeda dengan mie belitung, tapi keduanya sama-sama mengikuti bahan utama yang diolah. Kalau mie belitung mengolah udang sebagai kaldu, begitu pun dengan mie koba yang mengolah ikan tenggiri sebagai kuah kaldunya. Penambahan air perasan jeruk kunci membuat mie koba terasa lebih nikmat.

Pletek

Di Pulau Belitung kita bisa menemukan cukup banyak makanan ringan yang bisa dibeli sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan teman di rumah. Salah satu makanan khas Belitung yang cocok untuk oleh-oleh adalah pletek. Pletek adalah makanan ringan atau camilan sejenis kerupuk yang bertekstur renyah. Warna dari pletek putih dengan rasa gurih saat dimakan.

Di Belitung ada juga camilan khas yang mirip dengan pletek, namanya getas [akan dibahas pada poin selanjutnya]. Pletek menjadi buah tangan wajib untuk setiap wisatawan yang ingin angkat kaki setelah berlibur di Negeri Laskar Pelangi. Camilan dengan bentuk elips ini sangat pas dijadikan kudapan saat bersantai. Sebagai informasi, pletek ini terbuat dari bahan baku berupa ikan tenggiri yang kemudian diberi bumbu seperti garam dan merica.

Getas

Seperti disebutkan pada poin sebelumnya, getas adalah camilan yang mirip dengan pletak. Bedanya, jika pletak berasal dari pulau Belitung, lain dengan getas yang berasal dari pulau Bangka. Getas menjadi makanan khas pulau Bangka yang hampir tak pernah absen dari daftar oleh-oleh setiap wisatawan. Bahan untuk membuat getas juga sama dengan pletak, yakni ikan tenggiri.

Getas atau orang Bangka menyebutnya kretek bercita rasa gurih. Tekstur dari getas yang renyah dan krenyes saat digigit bisa membuat setiap orang ketagihan saat melahapnya. Di Bangka sendiri, getas biasa dimakan bersama hidangan berkuah atau teman makan nasi. Salah satu kuliner yang cocok didampingi dengan getas adalah pempek. Jika ingin membeli getas, pastikan untuk memilih getas yang berasal dari daerah Belinyu karena sudah terkenal berkualitas dan enak.

Kue Rintak

Daerah Kepulauan Bangka Belitung yang berada tak jauh dari laut membuat sebagian masyaratknya hobi bersantai di sore hari sambil menikmati semilir angin pantai. Biasanya orang Babel menanti senja sembari menyantap makanan khas berupa kue rintak. Kue rintak begitu digemari oleh masyarakat Bangka Belitung, terutama dari kalangan anak-anak.

Kue rintak adalah kue khas Bangka Belitung yang terbuat dari bahan dasar tepung sagu. Karena bahan pembuatannya didominasi oleh sagu, kue rintak juga dikenal sebagai kue sagu. Biasanya kue rintak atau kue sagu hadir saat Ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Kue rintak mempunyai rasa yang manis dengan tekstur yang lembut. Kue ini juga bisa dibeli sebagai oleh-oleh dengan mendatangi pusat oleh-oleh ang ada di Bangka dan Belitung.

Teri Krispi

Di Belitung ada satu daerah penghasil ikan laut yang terkenal, namanya desa Sijuk. Desa Sijuk sendiri berada di pantai Utara Belitung yang juga mempunyai julukan sebagai kampung nelayan. Selain belacan yang menjadi makanan khas desa Sijuk, ternyata ada juga camilan khas yang terbuat dari olahan ikan teri, teri krispi namanya. Teri krispi didesa Sijuk sendiri sudah menjadi camilan sehari-hari masyarakatnya.

Di sekitar desa Sijuk hingga Belitung bisa dengan mudah ditemukan camilan asal kampung nelayan ini. Setiap pengunjung yang berencana membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang jangan sampai melupakan camilan satu ini. Teri krispi mempunyai rasa yang gurih dan asin. Selain itu terdapat pula varian rasa lainnya seperti balado, keju, dan originalnya yang asin dan gurih.

Kemplang

Kemplang, siapa yang tidak kenal? Camilan satu ini adalah makanan khas Bangka Belitung yang pasti selalu diborong oleh setiap wisatawan yang ingin beranjak dari pulau Bangka. Jika kamu belum pernah mencoba kemplang ataupun mengenal makanan satu ini, kemplang adalah camilan sejenis kerupuk yang terbuat dari bahan dasar ikan tenggiri.

Aroma ikan pada kerupuk kemplang sangat tercium saat kemasan kemplang dibuka. Saat ini kemplang sudah bisa dinikmati dalam berbagai varian rasa, seperti udang atau cumi-cumi. Kerupuk khas Bangka ini mempunyai bentuk bulat dan pipih dengan ukuran yang tak begitu lebar. Kemplang dimakan bersama sambal terasi bercita rasa pedas manis khas Bangka yang biasanya disertakan langsung dalam satu plastik kemplang.

Kecalo

Ada cukup banyak makanan khas Bangka Belitung yang terbuat dari hasil fermentasi bahan, seperti sambal rusip, belacan, dan kecalo [sambal rusip dan belacan sudah dibahas pada poin-poin sebelumnya]. Kecalo adalah makanan yang dibuat dari udang rebon yang difermentasi. Kecalo atau calo yang sudah jadi mempunyai kegunaan yang sama dengan belacan, yakni dijadikan bumbu tambahan, seperti pada sambal atau cocolan lalapan.

Kecalo mempunyai aroma yang begitu menyengat sehingga tak sedikit pula orang yang ogah untuk memakannya. Makanan ini memfermentasikan udang rebon bersama garam sehingga menghasilkan cita rasa yang asin. Untuk udang rebon yang dipilih adalah udang rebon yang masih segar. Kecalo biasanya tidak disajikan langsung, melainkan dicampur terlebih dahulu ke dalam bumbu untuk membuat sambal sehingga terlahir cita rasa pedas berpadu asin.

Siput Gong Gong

Berkunjung ke pulau Babel terasa kurang lengkap jika tidak menyicip kuliner berbahan dasar produk lautnya, seperti siput gong gong misalnya. Siput yang digunakan untuk membuat makanan khas Bangka Belitung ini tidak seperti siput-siput yang biasa kita temui [yang notabene terlihat menjijikan], melainkan siput yang baru diambil dari laut. Jika kamu lagi berada di Babel dan penasaran dengan kuliner ini, kamu bisa datang ke Tanjungpinang.

Lihat juga makanan khas sunda

Siput gong gong adalah makanan yang sangat terkenal dan disukai oleh penduduk Babel. Gong gong sendiri merujuk pada siput laut yang diolah dengan cara direbus untuk kemudian dihidangkan bersama saus sambal. Siput laut ini banyak ditemukan di laut sekitar Bintan sehingga hanya di daerah Tanjungpinang dan sekitarnya bisa ditemukan makanan ini.

Kericu

Kericu adalah satu dari sekian banyak camilan asal Bangka Belitung yang juga menjadi pilihan oleh-oleh para wisatawan. Kericu cukup mudah ditemukan di setiap daerah di Kepulauan Bangka Belitung. Penampakan dari kericu sangat mirip dengan telur gabus, termasuk warnanya yang putih terang ataupun kecokelatan. Di Babel sendiri kericu juga dikenal dengan nama telur cumi-cumi.

Kericu adalah panganan yang enak, renyah, gurih, dan bergizi tinggi. Bahan dasar untuk membuat kericu adalah telur cumi-cumi atau telur sotong [sotong juga berarti cumi-cumi]. Di Babel produksi kericu masih dalam skala rumahan. Untuk pengunjung yang mau mendapatkan panganan ini bisa datang ke sejumlah daerah yang terkenal paling sering memproduksi kericu, seperti Pangkalpinang, Sungailiat, dan Belinyu misalnya.

Otak Otak Bangka

Selain pempek, Bangka juga punya panganan enak lain berupa otak-otak. Otak-otak oleh masyarakat Bangka Belitung dijadikan camilan saat berkumpul dengan teman atau sanak saudara. Otak-otak bangka umumnya dibungkus dengan pisang sebelum dibakar. Dari tampilannya otak-otak bangka tak jauh berbeda dengan otak-otak di daerah lain, namun ukuran dari otak-otak bangka jauh lebih kecil.

Panganan ini biasanya dibeli dalam jumlah banyak oleh penduduk lokal maupun domestik. Mereka sangat menyukai cita rasa ikan yang menyatu dalam setiap otak-otak. Untuk penyajiannya otak-otak bangka juga sama seperti di tempat lain. Otak-otak dimakan dengan sambal atau saus. Di Bangka, ada tiga macam saus yang biasa dipakai, yakni saus sambal asam, sambal biasa, dan sambal terasi dengan perasan jeruk nipis.

Lempah Darat

Lempah darat adalah kuliner khas Bangka yang juga populer, sama seperti lempah kuning yang dielu-elukan sebagai masakan pamungkas dari Pulau Timah. Lempah darat berbeda dengan lempah kuning yang menggunakan bahan dasar laut berupa ikan. Lempah darat justru menggunakan produk hasil perkebunan Bangka yang tak terlalu diperhatikan dan dipilih untuk diolah menjadi hidangan.

Jika lempah kuning tidak mengandung komposisi utama dalam jumlah banyak, berbeda dengan lempah darat yang justru menggunakan cukup banyak hasil perkebunan, seperti pucuk idat, pepaya muda, akar keladi, dan sejumlah sayur yang masih muda lainnya. Lempah darat biasanya dimakan bersama ikan asin dan sambal terasi, tak lupa juga nasi hangat dan minuman dingin yang menyegarkan untuk mengatasi tenggorokan seret.

Pantiaw

Bangka Belitung punya panganan khas yang penamapakannya sangat mirip dengan kwetiau, namanya pantiaw. Perbedaan antara pantiaw dan kwetiau adalah cara penyajiannya. Di Bangka Belitung ada dua macam pantiaw. Pertama, pantiaw dibuat dengan tepung beras, kemudian untuk yang kedua pantiaw dibuat dengan tepung gandum. Bahan yang kerap dipakai untuk membuat pantiaw adalah tepung beras, meskipun tak sedikit pula penduduk Babel yang menggunakan tepung gandum.

Pantiaw mempunyai warna yang putih menyerupai susu. Bentuk dari pantiaw menyerupai mie gepeng yang bertekstur kenyal. Seperti dikatakan sebelumnya, pantiaw disajikan dengan cara berbeda dengan kwetiau. Pantiaw biasanya dimakan bersama bumbu yang diletakkan di atasnya. Bumbu tersebut terbuat dari ikan giling. Selain itu pantiaw juga bisa dimakan dalam keadaan kering atau basah. Untuk basah biasanya disiram dengan kuah bakwan rebus.

Bong Li Piang

Meskipun nama makanan khas bangka Belitung ini terdengar seperti makanan yang berasal dari Tiongkok, tapi pada kenyataannya bukan, bong li piang adalah makanan asli dari pulau Bangka. Bong li piang adalah kue yang dibuat pertama kali oleh suku Hakka yang berasal dari Tiongkok yang dahulu bermigrasi dalam skala besar ke wilayah selatan, termasuk pulau Bangka. Kehadiran mereka kemudian berlanjut dengan hadirnya sejumlah perpaduan budaya hingga ke bidang makanan.

Bong li piang adalah bentuk perpaduan antara kuliner Tiongkok dan Indonesia. Makanan ini berupa kue yang dibuat dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh, seperti tepung terigu, santan, gula aren, dan nanas. Tekstur dari kue bong li piang lembut seperti kue bantal dengan rasa yang manis. Bong li piang biasanya berisikan selai nanas. Saat ini ada cukup banyak varian isi bong li piang. Kue ini termasuk kue kering yang bisa dibeli sebagai oleh-oleh.

Sambal Lingkung

Selain sambal rusip, Kepulauan Bangka Belitung juga mempunyai sambal lain bernama sambalingkung atau sambal lingkung. Apakah kamu tahu apa itu sambal lingkung? Jika tidak, maka sudah saatnya kamu mengenal sambal khas Bangka Belitung ini. Sambal lingkung adalah sambal yang bentuknya tidak basah seperti sambal-sambal di daerah lain. Secara tampilan sambal lingkung begitu menyerupai abon, tapi dari segi rasa dan bahan pembuatannya tentu berbeda.

Jika abon terbuat dari olahan daging sapi, beda dengan sambal lingkung yang menggunakan bahan dasar daging ikan atau udang yang masih segar. Sambal lingkung atau abon a la Bangka Belitung ini biasanya dibuat dari ikan tenggiri yang diolah sedemikian rupa hingga menjadi serbuk halus dan warnanya cokelat kekuningan. Rasa dari ikan pada sambal lingkung begitu terasa sehingga jika digunakan untuk mendampingi makan nasi dan lauk utama pasti akan semakin menambah cita rasa yang menggugah selera.

Lepet

Di Indonesia ada berbagai macam lepet yang berasal dari sejumlah daerah, seperti dari Sunda dan Bangka Belitung. Lepet di tanah Babel menjadi salah satu ikon kuliner yang hingga kini masih eksis. Lepet asal Bangka Belitung juga sama dengan lepet dari daerah lain yang terbuat dari bahan dasar beras ketan yang dikukus untuk kemudian dibungkus dengan daun kelapa muda atau janur dan diikan pakai daun jelutuk atau pandan hutan.

Lepet termasuk makanan basah khas Bangka Belitung yang mempunyai cita rasa gurih dan nikmat karena terdapat campuran santan. Panganan tradisional ini biasa hadir pada setiap acara-acara besar, baik yang berbau kebudayaan maupun keagamaan, seperti saat hari raya Idul Fitri. Penyajian lepet sama seperti lontong atau ketupat yang dihidangkan bersama hidangan berkuah, semisal opor ayam atau sayur gurih lainnya.

Soto Ketupat

Siapa yang tidak kenal dengan soto? Makanan berkuah yang banyak ditemui di berbagai daerah di Indonesia ini memang telah melekat di hati seluruh masyarakat Indonesia. Di sejumlah daerah soto dimodifikasi hingga menjadi makanan khas, seperti di Bangka ada soto ketupat. Soto ketupat adalah kuliner khas Bangka yang pada sepiring soto tersaji pula potongan ketupat.

Soto ketupat atau soto mie ketupat asli Bangka disajikan bersama mie kuning dan kerupuk yang berwarna merah muda. Makanan khas Bangka ini paling sering dihidangkan saat Idul Fitri dan Idul Adha. Di Bangka soto ketupat menjadi sajian alternatif untuk hari besar Islam yang rata-rata menyajikan menu bersantan yang tinggi kalori, lemak, dan kolesterol.

Lokan Laut

Ada banyak sekali macam-macam makanan laut yang berasal dari Bangka Belitung, lokan laut salah satunya. Lokan laut adalah makanan khas Bangka yang disajikan dengan cara yang sangat praktis. Lokan sendiri merujuk pada hewan laut sejenis kerang yang biasanya hidup di dekat muara-muara sungai atau di kawasan vegetasi rawa di mana juga ditumbuhan oleh macam-macam tumbuhan air. Lokan mempunyai bentuk yang sangat mirip dengan tiram.

Lihat juga makanan khas jawa

Sebelum dimasak lokan biasanya diambil dalam jumlah banyak menggunakan jaring. Lokan yang sudah terkumpul kemudian dibersihkan dan dimasak bersama air serai atau bumbu saus tiram dan santan. Kuah lokan laut yang mengandung bumbu santan saus tiram mempunyai rasa yang lebih nikmat. Lokan laut saat ini sudah diberi sentuhan bumbu tambahan sehingga mempunyai cita rasa asam dan pedas.

Cacak Ikan

Cacak ikan adalah panganan orang Bangka yang mempunyai bentuk seperti bakso. Di daerah Belinyu, cacak ikan juga disebut dengan bakso ikan. Jajanan satu ini merupakan salah satu jajanan favorit banyak keluarga di Bangka karena terbuat dari hasil laut yang tentunya menjadi kegemaran orang Bangka. Meskipun makanan ini juga kerap dipanggil bakso ikan, tapi bentuk dari cacak ikan tidak bulat sempurna seperti bakso.

Jajanan khas Bangka ini menawarkan rasa ikan yang sangat di lidah. Ikan yang biasa dipilih sebagai bahan baku cacak ikan adalah ikan tenggiri. Selain tenggiri, masyarakat Bangka juga tak jarang menggantinya dengan jenis ikan lain. Ikan segar yang telah dipilih kemudian diberi bumbu dan duli hingga merata dan terasa kenyal. Setelah adonan kenyal barulah dibuat dalam bentuk bola-bola kecil untuk kemudian dimasak dalam jerang air yang sudah mendidih. Cacak ikan biasanya dihidangkan bersama saus pedas asam manis atau bersama kuah empek-empek Bangka.

Kue Jungkong

Kue jungkong adalah kuliner pilihan setiap pengunjung yang singgah untuk sementara waktu ke Kepulauan Bangka Belitung. Kue khas Bangka Belitung satu ini masih digemari oleh masyarakatnya sehingga tak heran apabila kue ini tetap populer hingga sekarang. Kue jungkong terbuat dari campuran tepung beras dan tepung tapioka. Pada umumnya kue jungkong mempunyai tiga lapis warna: cokelat, putih, dan hijau.

Selain tepung beras dan tapioka, kue jungkong juga mengandung bahan kue umum lainnya seperti gula merah, garam, dan kelapa muda. Cita rasa kue ini manis dan teksturnya lembut. Kue jungkong bisa ditemukan di pasar tradisonal atau di pinggiran jalan daerah-daerah di Kepualauan Bangka Belitung. Kuliner ini termasuk kue yang mudah dibuat sehingga siapapun berhak mendapatkan kesempatan untuk membuatnya sendiri di rumah.

Rujak Daun Ubi Kembang Pepaya

Rujak, siapa yang tidak suka? Makanan asli Indonesia yang terdapat di kota-kota besar di Indonesia ini mempunyai banyak sekali penggemar, terutama dari kalangan ibu-ibu dan remaja perempuan. Rujak biasanya berisikan beragam buah dan sayur. Di Bangka Belitung, kita bisa menemukan rujak yang menggunakan daun ubi kembang pepaya sebagai isiannya.

Rujak daun ubi kembang pepaya adalah rujak yang berisikan daun ubi dan daun pepaya atau katis muda. Kedua jenis sayur tersebut harus direbus dan ditumis terlebih dahulu bersama bumbu berupa bawang, cabai, terasi, dan garam, sebelum disajikan. Meskipun tidak mengandung aneka macam buah dan sayur seperti rujak pada umumnya, rujak daun ubi kembang pepaya tetap disukai banyak orang karena selain enak, rujak ini juga menyimpan banyak khasiat kesehatan.

Pempek Panggang

Apabila selama ini kamu hanya mengenal pempek dari Palembang, maka kamu perlu tahu juga kalau Bangka juga punya kuliner serupa. Pempek yang berasal dari Bangka tidak diolah dengan cara yang sama dengan pempek palembang. Jika pempek palembang digoreng atau direbus, beda dengan pempek bangka yang dipanggang atau dibakar. Unik, bukan?

Pempek panggang adalah makanan khas Bangka yang berbentuk bulat tidak sempurna dan ukurannya kecil-kecil. Pempek ini dimatangkan dengan cara dipanggang di atas bara api yang kemudian bagian tengahnya dibelah dan diisi dengan abon ikan, cabai hijau, dan kecap. Penyajian pempek panggang dilakukan bersama kuah cuka yang umum dihidangkan pada pempek palembang. Pempek panggang bisa ditemukan penjualnya di pinggir-pinggir jalan atau sekitaran kota Pangkapinang dan Sungailiat.

Santan Kepiting

Untuk penyuka kepiting maka jangan sampai melewatkan kuliner asal Bangka Belitung ini, santan kepiting namanya. Kepiting yang merupakan salah satu biota laut banyak hidup di perairan Bangka Belitung. Para nelayan di Pulau Laskar Pelangi biasa mengambil kepiting untuk dijual kembali dan biasanya oleh masyrakat kepiting tersebut diolah bersama santan kelapa. Adapun kepiting yang dipilih bisa berupa kepiting hitam atau kepiting batu dan kepiting laut atau rajungan.

Kepiting yang masih segar [biasanya kepiting yang diambil adalah kepiting sungai air payau atau kepiting remangok disebutnya] dimasak bersama santan, cabai rawit merah, dan sejumlah rempah lain. Setiap wisatawan yang mau menyantap makanan laut khas Bangka Belitung ini bisa dengan mudah mendapatkannya di berbagai restoran yang ada. Mereka bisa bebas memilih ingin makan kepiting laut atau kepiting sungai.

Lempah Kulat

Jika tadi ada lempah kuning dan lempah darat, sekarang ada lagi lempah kulat, apa itu? Lempah kulat adalah masakan yang populer di provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kulat dalam bahasa Babel merujuk pada jamur. Di Pulau Timah, jamur biasanya dipanen pada saat musim hujan. Jamur kemudian diolah menjadi masakan bernama lempah kulat yang mana menggunakan jenis jamur pelawan atau jamur kedidir.

Jamur yang dipilih kemudian dimasak bersama santan atau sama seperti cara membuat lempah darat. Untuk kuahnya menggunakan santan dan bumbu cabai sehingga menciptakan paduan rasa gurih dan pedas. Lempah kulat banyak tersedia di warung-warung makan di Bangka yang dibandrol dengan harga sekitar Rp40.000 – Rp50.000 untuk satu porsinya.

Buah Asinan Kelubi

Mendengar asinan, pasti kamu langsung keingat dengan asinan bogor atau asinan betawi, bukan? Di Bangka Belitung, asinan bukan seperti kuliner berkuah di dua daerah tersebut, melainkan nama buah yang tumbuh langka dan hanya hidup di hutan pulau Bangka. Buah asinan mempunyai ukuran yang kecil dan bentuknya menyerupai buah salak. Orang Bangka biasa menyebut buah asinan dengan buah kelubi.

Buah kelubi banyak dijual di Bangka Belitung, baik secara mandiri maupun dijajakan bersama kuliner lain di pusat oleh-oleh. Para penjual biasanya mematok harga Rp10.000 – Rp20.000 per kilogramnya. Sementara harga satuannya dibandrol dengan harga rata-rata 250 rupiah. Para pembeli buah asinan kebanyakan dari penduduk luar Bangka Belitung alias para wisatawan. Banyak dari mereka yang membeli buah ini sebagai camilan saat perjalanan pulang maupun oleh-oleh untuk tetangga dan keluarga di rumah.

Durian Getar Bumi

Durian adalah buah tropis yang banyak ditemukan di kawasan Asia Tenggara, seperti di Indonesia. Bangka Belitung yang termasuk bagian dari Indonesia mempunyai durian khas yang namanya sangat unik, yakni durian getar bumi. Bukan tanpa alasan buah durian asal Bangka ini menyandang nama yang unik sekaligus lucu. Penduduk lokal menyebut durian ini dengan durian getar bumi karena ukurannya yang sangat besar, yakni mencapai 4 hingga 5 kali lipat dari jenis buah durian biasa.

Dengan ukurannya yang begitu besar maka tak heran jika buah durian satu ini dinamakan buah durian getar bumi. Buah durian asli bangka ini mempunyai rasa yang lebih manis dan teksturnya juga lebih legit dibandingkan buah durian dari daerah lain.

Lihat juga makanan khas daerah

Jika ingin membeli buah ini sebagai oleh-oleh, durian getar bumi dijual dengan harga mulai Rp100.000 – Rp300.000 per buahnya. Dari segi harganya tentu terbilang mahal. Oleh karena itu banyak yang membeli dan memakan buah ini secara “patungan”.

Dari sebuah situs yang fokus membahas Bangka Belitung menyebutkan kalau dari sekian banyak makanan khas Bangka Belitung yang ada, ada beberapa yang paling terkenal, seperti lempah. Lempah begitu populer karena sejak lama dijadikan makanan utama oleh penduduk Bangka Belitung. Selain itu lempah juga menjadi kuliner yang wajib hadir dalam upacara adat dan keagamaan masyarakat Belitung.

Makanan Khas Lainnya:

Bagikan:

Sutoro Naruto

Penulis ini menyukai makanan seperti bakso, ayam geprek, rendang dan masih banyak yang lainnya.

Leave a Comment