Makanan Khas Bandung

Sutoro Naruto

Makanan khas Bandung merupakan makanan khas daerah dari bandung. Makanan ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kota Kembang. Kota ini juga dikenal dengan berbagai kuliner khas yang sangat menggugah selera. Salah satu makanan khas Bandung yang paling terkenal adalah makanan ringan berupa molen atau bolu gulung dengan berbagai isian seperti keju, coklat, kacang, dan lain sebagainya.

Selain itu, ada juga bakso tahu, yaitu bakso yang diletakkan di atas tahu goreng dan dihidangkan dengan kuah yang gurih dan pedas. Sate Maranggi juga merupakan makanan khas Bandung yang wajib dicicipi. Sate ini terbuat dari daging sapi yang dimasak dengan bumbu khas dan disajikan dengan nasi, ketupat, atau lontong.

Makanan khas lainnya adalah siomay, yaitu hidangan steamed dim sum yang terbuat dari ikan tenggiri dan terdapat berbagai macam sayuran seperti tahu, telur, kentang, dan lain sebagainya. Selain itu, ada juga cilok atau bakso tahu goreng yang dibuat dari tepung kanji dan disajikan dengan bumbu kacang dan saus pedas.

Tidak ketinggalan, ada juga nasi timbel, nasi yang dibungkus dengan daun pisang dan disajikan dengan lauk pauk seperti ayam goreng, ikan goreng, tahu goreng, dan sayuran. Terakhir, ada juga lapis legit atau kue lapis dengan tekstur yang padat dan rasanya yang manis.

Jadi apabila sedang berada di Kota Kembang, jangan lupa untuk mencicipi daftar makanan khas Bandung yang paling terkenal hasil rangkuman MakananOlehOleh.com berikut ini.

Makanan Khas bandung Adalah

Ambokueh Lotek
Bajigur Mi Kocok
Bakso Kocok Misro
Bala-bala Nasi Timbel
Bandrek Pepes Ikan Mas
Batagor Pepes Jamur
Brownies Kukus Perkedel Bondon
Cireng Peuyeum
Cokelat Suzanna Pisang Molen
Colenak (Tape bakar saus kelapa gula merah) Sakoteng
Combro Sayur Asam
Gehu Seblak
Gepuk Serabi Oncom
Gurame Bakar Serabi
Jagung Bakar Soto Bandung
Karedok Ubi Bakar
Kolontong Kue Cubit
Kue Sus Tahu bulat

1. Baso Tahu Tulen

Kata baso bagi sebagian orang sama dengan bakso, namun di Bandung dua kata itu berbeda dari segi arti, karena bakso adalah makanan berkuah sedangkan baso tahu adalah tahu yang berisi daging ikan giling.

Sebenarnya baso tahu punya artian lebih luas lagi, karena dalam satu porsi baso tahu akan merujuk pada makanan berupa tahu isi daging, siomay, dan bumbu kacang sebagai bumbunya.

Lihat juga makanan khas bali

Tempat lain untuk bisa mendapatkannya ada di cabang tokonya, yakni Jl. Setiabudi, Jl. Sadewa, Jl. Buah Batu, dan Rest Area Tol Pasteur.

2. Surabi

Surabi sudah sangat melekat dengan Kota Kembang, walaupun di berbagai daerah seperti Surakarta juga memiliki olahan tersebut. Varian lain seperti keju ada yang lebih enak. Serabi keju merupakan makanan khas bandung yang dihasilkan dari proses modifikasi dari peuyeum.

Penggunaan nama enhai sendiri didapat dari letaknya yang ada di Jl. Setiabudi No. 137 dan di depannya tepat ada Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB) atau dulunya dikenal dengan nama National Hotal Institute (NHI).

Dan yang lebih unik lagi ada juga surabi ayam, sosis, kornet, hingga telur yang dibanderol mulai 9 ribu sampai 20 ribu rupiah saja.

3. Nasi Kalong

Nasi kalong adalah salah satu kuliner khas dari Bandung yang dibuat dari nasi dan aneka lauk yang beragam menemaninya.

Yang membuatnya unik adalah nasinya yang bewarna hitam, sehingga mirip dengan kalong atau dalam bahasa Indonesianya berarti kelelawar.

Kedai yang menjualnya ada di Jl. RE. Martadinata (Riau) no. 102, yang hanya buka saat malam hari dari jam 7 sampai 2 dini hari saja.

Ada juga lauk lain yang menemani nasi dengan rasa gurih tersebut, yakni sambal, rendang, abon, dendeng, telur, dan lainnya.

4. Perkedel Bondon

Nama perkedel bondon begitu terkenal di Bandung, walaupun olahan ini hampir mirip dengan perkedel-perkedel lain di luar sana.

Salah satu tempat yang menjualnya adalah di Jalan Babakan Stasiun Hall No. 43 yang kini menjadi salah satu destinasi wisata kuliner.

Makanan khas Bandung bisa disantap sebagai cemilan maupun sebagai pendamping makanan berat seperti nasi, juga sangat boleh dilakukan dan sama-sama enak.

Makanan dengan bentuk bulat yang enak dicocol dengan sambal ini dihargai cuma 2 ribu per satuannya yang sangat enak disantap saat masih panas.

5. Bageur

Jika mendengar makanan dengan nama burger sudah pasti bukan makanan Tanah Air, begitu pula dengan bakpao yang juga makanan dari luar.

Namun jika burger dan bakpao digabung dalam bentuk bageur, maka itu adalah kuliner asli Bandung dan tentunya bukan dari luar negeri.

Olahan ini hanya dapat ditemui Jl. Malangboy Raya No. 13, Antapati atau di Jalan Lombok no. 47.

Bakpao-nya yang dibuat dengan cara dikukus dan dagingnya yang tidak digoreng membuatnya begitu sehat, apalagi warna untuk pewarna bakpao bukan dari pewarna tekstil.

Harganya cukup terjangkau untuk olahan premium dengan daging cukup tebal ini, karena banderolnya cuma 28 ribu hingga 89 ribu saja.

6. Lotek

Lotek merupakan olahan dari macam-macam sayuran yang diurap dengan bumbu kacang dan asli dari Bandung dan dataran Sunda.

Sekilas memang mirip dengan gado-gado-nya Jakarta, pecel, dan karedok, walaupun kesemuanya punya perbedaan yang mudah dibedakan.

Ciri utama dari lotek adalah memiliki aroma kencur yang lebih terasa dan penggunaan bumbunya bercampur dengan kentang halus rebus.

Cara makannya lebih sering dimakan bersama dengan lontong dan ketupat bahkan nasi dengan tambahan kerupuk dan bawang goreng.

Makanan kaya akan serat ini akan dengan mudah ditemui di Bandung, khususnya di warung-warung pinggir jalan.

7. Batagor

Makanan khas Bandung murah meriah dengan nama batagor sebenarnya adalah akronim dari baso tahu goreng yang sebenarnya adalah masakan hasil akulturasi Tionghoa-Indonesia.

Normalnya, batagor dibuat dari adonan tepung tapioka yang dimasukkan ke dalam kulit pangsit sebelum akhirnya digoreng.

Namun karena perkembangan selera dan kreatifitas, adonan tersebut akan ditambah pula dengan ikan tenggiri.

Untuk menyantapnya, beberapa produsen juga menambahkan tahu dan sayur kol, walaupun tanpa itu batagor tetaplah enak dikonsumsi.

Untuk mendapatkan batagor sangatlah mudah, di Bandung hampir di setiap sudut kota akan ditemukan penjualnya.

8. Cuankie

Cuankie mungkin tidak dikenal di daerah lain, karena menjadi makanan yang endemik di Kota Kembang.

Pemberian nama cuankie sendiri ternyata didapat dari rangkaian kata ‘cari uang jalan kaki’, karena dulunya kebanyakan bahkan sampai sekarang banyak yang menjualnya hanya dengan gerobak.

Cuankie sendiri merupakan makanan berkuah khas Bandung dengan isian berupa bakso, siomay, dan tahu dengan penampilan kuah yang bening.

Sedangkan yang kedua ada Cuanki Serayu di Jalan Serayu No. 2 dengan keringan berupa siomay goreng dan pangsit, harganya juga dimulai dari 10 ribu untuk satu porsi dan setengah porsi cuma 7 ribu.

9. Rujak Cuka

Rujak cuka merupakan kuliner dari buah-buahan hingga sayuran yang bercampur dengan kuah asam dengan rasa pedas manis asam.

Sekilas memang mirip dengan rujak-rujak lain, namun rujak cuka menggunakan kuah yang lebih mencair dan lebih banyak tinimbang bumbu rujak normal.

Untuk mendapatkan rujak cuka, salah satu kedai yang menjualnya ada di Jalan Saritem no. 50, sebuah warung rumahan dengan spanduknya bertuliskan ‘Ciri Khas’.

10. Peuyeum

Peuyeum adalah makanan khas Bandung untuk oleh-oleh yang dibuat dengan cara fermentasi, atau dalam Bahasa Indonesianya disebut juga dengan tape.

Sebenarnya ada dua jenis peuyeum, yakni yang dibuat dari beras ketan yang difermentasi dan ada juga yang dibuat dari singkong dengan taburan ragi.

Nama kedua menjadi yang paling identik dengan kota Bandung, mengingat di sana banyak sekali penjualnya.

Untuk membelinya cukup mudah, karena di pasar-pasar atau kawasan wisata di Bandung banyak yang menjajakannya dengan harga relatif murah.

11. Oncom

Oncom merupakan makanan yang mirip dengan tempe namun dibuat dengan jenis ragi yang berbeda dan memiliki penampilan mirip tempe namun ada warna oranye yang mengelilinginya.

Pembuatan oncom khas Bandung dibuat dari bahan dasar berupa kacang tanah sehingga akan menghasilkan olahan oncom dengan adanya kacang-kacangan disekitarnya.

Oncom sendiri bisa diolah menjadi pepes, Tutug Oncom, sambel oncom, dan Ulukutek Leunca, serta olahan-olahan lain, walaupun kebanyakan hanya digoreng layaknya tempe.

12. Colenak

Colenak merupakan makanan dari peuyeum yang terlebih dahulu dibakar kemudian ditambah dengan sambalnya yang berbahan dasar parutan kelapa dan gula merah.

Colenak sendiri merupakan hasil singkatan dari dicocol enak, sehingga peuyeum yang menjadi bahan dasarnya akan enak bila dicocol dengan sambalnya.

Lihat juga makanan khas betawi

Selain adanya varian baru, pembuatan colenak di ‘Colenak Pak Murid’ juga menggunakan resep turun temurun, sehingga terjaga kualitasnya.

Dengan rasa manisnya yang unik, colenak saat enak disantap sebagai cemilan, apalagi harganya sangat bersahabat.

13. Cireng

Makanan khas Bandung cireng sudah sangat melekat dengan kota Bandung, karena memang daerah tersebut adalah yang menjadi tempat kelahirannya.

Cireng yang merupakan kependekan dari aci goreng adalah makanan yang dibuat menggunakan adonan tepung kanji yang nantinya akan digoreng.

Dalam menikmati makanan khas Bandung satu ini, usahakan agar menyantapnya dalam keadaan masih hangat agar tidak mengeras, dan jangan lupa makan bersama sambal agar sensasinya semakin nikmat.

Bila ingin membelinya, di tempat wisata maupun di pinggir-pinggir jalan banyak yang menjajakannya.

14. Karedok

Karedok merupakan makanan khas Bandung yang paling enak yang dibuat dari sayur-sayuran segar yang disiram dengan bumbu kacang.

Penggunaan sayurnya terbilang unik, jika biasanya sayur terlebih dahulu dimasak, berbeda dengan karedok yang memakai sayur mentah.

Selain kacang panjang, sayuran dalam satu porsinya juga bisa ditambah dengan kol maupun daun kemangi.

Tercatat ada banyak warung penjual karedok di Bandung yang sangat mudah ditemui, salah satunya adalah Karedok ‘Setan’ Paladio di Jl. Jendral Sudirman dengan rasa sangat pedas.

15. Ambokueh

Ambokueh walaupun makanan khas Bandung, ternyata penggunaan bumbu-bumbunya mengadopsi bumbu Tiongkok, sehingga bisa dibilang makanan ini adalah hasil akulturasi.

Ambokueh sendiri terdiri dari telur, tahu goreng, lapicong atau sosis daging babi, dan bawang putih yang disiram dengan kuah berbahan tepung tapioka.

Untuk menyantapnya mirip dengan rujak, yakni biasanya akan diberi tusuk kecil untuk mengambil isiannya yang telah dipotong-potong.

16. Ketan Bakar

Ketan bakar adalah makanan khas Jawa Barat dengan nama bekennya adalah ulen, yang dibuat dari ketan bakar dengan pendamping berupa sambal oncom.

Selain menggunakan sambal oncom, yang biasa dipakai untuk menjadi teman makan ketan bakar adalah serundeng dan bumbu kacang.

Pembuatan ketan bakarnya menggunakan ketan putih bersama dengan bahan lain berupa santan, garam, dan kelapa parut.

Perlu diingat, cara memakannya hanya perlu menggunakan sendok untuk menyendok ketan dan bumbunya, atau bisa juga mengambilnya dengan tangan sambil mencocolnya dengan sambalnya.

17. Bala-bala

Bala-bala sendiri adalah gorengan yang dibuat dengan bahan dasar tepung terigu, wortel, dan kol dengan bentuk melingkar bahkan ada yang berbentuk bulat.

Normalnya orang-orang akan menamakannya dengan bakwan karena memang sangat mirip, baik dari segi rasa maupun penampilan.

Selain bala-bala original, ada juga produsen yang menjualnya dengan tambahan telur dan ada pula yang menjadikan rasa yang awalnya gurih menjadi manis.

Makanan yang dapat dengan mudah ditemui di pedagang kaki lima ini sangat cocok dimakan dengan cabai.

18. Gehu

Selain bala-bala, gorengan yang bisa ditemukan di ibukotanya Jawa Barat adalah gehu makanan khas Bandung, yang notabene dibuat menggunakan bahan dasar tahu.

Sesuai namanya yaitu gehu alias tauge tahu, maka tahu akan diisi dengan tauge, dan bisa juga diisi dengan bihun, kol, dan wortel.

Harga dari makanan khas Bandung yang terkenal ini bervariasi, mulai dari seribu sampai tiga ribu rupiah kamu sudah bisa mencicipi pedasnya gehu dengan isian yang beragam.

Karena gehu sangat populer, di Bandung banyak yang menjualnya, seperti para pedagang kaki lima yang kerap ada di pinggir jalan.

19. Combro

Salah satu panganan tradisional dalam daftar ini adalah combro yang menggunakan bahan dasar berupa parutan singkong halus dengan oncom.

Karena adanya oncom itulah namanya menjadi combro, alias oncom di jero atau dalam bahasa Indonesianya oncom di dalam.

Nama lain dari kuliner ini adalah gemet atau dage saemet yang juga punya arti di dalam dari kata dage.

Dalam praktik pembuatannya, singkong halus akan dibentuk bulat setelah diisi dengan oncom yang telah dihancurkan, sehingga akan menimbulkan rasa gurih dan diberingi dengan rasa yang agak pedas.

Setelah oncom matang, barulah nanti bisa dimasukkan kedalam hasil adonan singkong, dan terakhir dibentuk menjadi bulat dan agar memanjang.

Untuk menemukan combro memang jarang ada di kafe atau restoran, karena akan ada saat dijual oleh pedagang kaki lima.

20. Misro

Saudaranya combro, yaitu misro juga masuk dalam daftar makanan favorit khas Bandung, karena jika combro adalah makanan dari singkong dengan isian oncom, maka misro adalah olahan singkong berisi gula merah.

Sedangkan dalam penamaan misro adalah dari kata amis di jero, yang berarti manis di dalam karena adanya gula merah yang bersembunyi.

Sesuai dengan namanya, misro sudah pasti memiliki rasa manis bercampur dengan kenyal gurihnya adonan singkong.

Saat digoreng, gula merah tersebut akan mencair, sehingga saat dimakan akan terasa lumer di mulut.

Sama halnya dengan combro, untuk mendapatkan misro dapat ditemui diantara para pedagang kaki lima yang bertebaran di kota Kembang.

21. Cimol

Nama cimol tentu sangat familiar bagi para pecinta kuliner di kota Bandung, hal ini terjadi disebabkan oleh menjamurnya para penjual cimol.

Hampir sama dengan makanan-makanan lain di daftar ini, nama cimol juga merupakan hasil singkatan, yakni dari aci digemol, sesuai bahan dasarnya yaitu tepung kanji (aci).

Cimol sendiri punya dua varian, yakni cimol basah dan cimol kering. Yang membedakan antara kedua jenis cimol tersebut hanya pada sausnya.

Biasanya cimol dijajakan dengan jenis cimol kering, karena hanya perlu menaburkan bubuk cabai setelah adonan cimol matang, walaupun melimpah juga penjaul cimol basah.

22. Cilok

Semua orang sudah pasti kenal dengan cilok, karena kuliner ini telah tersebar hampi di seluruh Tanah Air, khususnya pulau Jawa.

Sedangkan tempat penemunya, Bandung kini telah memberikan aneka jenis cilok dengan rasa dan isian yang lebih beragam.

Setelah adonan menjadi kalis inilah adonan siap dibentuk menjadi cilok dengan ukuran kecil-kecil, baru dimasak ke dalam air mendidih.

Pembuatannya yang sedehana namun rasa istimewa membuat anak-anak banyak yang suka, apalagi jika ditambah dengan sausnya.

23. Cilung

Masih seputar makanan yang dibuat menggunakan tepung kanji atau tepung sagu, kali ini ada cilung, yaitu aci digulung.

Sesuai dengan namanya, untuk membuatnya diperlukan tepung sagu yang kemudian diisi dengan telur atau isian lain, baru setelah itu digulung.

Pembuatannya hanya dengan mengocok telur dengan merica dan garam, sementara di sisi lain tepung sagu harus dilarutkan.

Untuk membuat cilung, wajan teflon harus dihiasi dengan minyak baru diisi dengan larutan sagu yang dibuat melebar untuk diberi isian.

24. Gurandil

Jajanan pasar yang memiliki rasa manis untuk makanan penutup maupun cemilan ada pada diri gurandil khas Bandung.

Bentuknya sendiri kebanyakan bulat dan kotak dengan aneka warna-warni lalu diberi taburan gula pasir dan parutan kelapa di atasnya.

Dan saat naik ke atas, itulah tanda bahwa gurandil telah matang dan siap disajikan dengan parutan kelapa dan taburan gula di atasnya.

25. Bubur Candil

Nama bubur candil tentunya sudah tidak asing bagi para pecinta kuliner Indonesia, mengingat salah satu jenis bubur tersebut merupakan menu yang ramai dimakan sebagai takjil bulan ramadhan.

Bubur candil sendiri merupakan makanan yang dibuat dari tepung ketan dengan tambahan kuah menggenanginya.

Sebagai makanan yang terkenal saat bulan puasa, banyak yang menjualnya di pusat-pusat takjil, dan selain bulan puasa ada banyak pedagang kaki lima yang menjajakannya pula.

26. Empal Gepuk

Olahan dengan bahan daging sapi yang dibuat dengan cara dipukul-pukul, itu adalah makanan khas Bandung yang tahan lama yang bernama empal gepuk.

Sesuai cara membuatnya itulah, kemudian nama gepuk muncul, mengingat arti kata gepuk adalah pukul dan empal merujuk pada penggunaan daging sapinya.

Rasa yang ditimbulkan dari makanan khas Bandung yang awet ini adalah pedas manis dengan tekstur daging yang begitu empuk, sehingga tidak menyulitkan siapa saja yang mengunyahnya.

Mengingat makanan ini begitu populer, rumah makan khas Sunda dan warung-warung banyak yang menyediakannya.

27. Kolontong

Salah satu kue kering yang berasal dari Bandung namun telah menyebar sampai ke seluruh Jawa Barat adalah kuliner dengan nama kolontong.

Walaupun sebenarnya dia adalah kue, namun nyatanya, publik Jabar lebih sering menyebutnya dengan kolontong saja, tidak pernah mengatakan kue.

Namun saat acara-acara seperti hajatan hingga perayaan idul fitri, banyak sekali orang-orang yang tentunya ahli dalam membuatnya menyediakan kolontong untuk para tamu.

28. Nasi Timbel

Kuliner dengan nama nasi timbel merupakan nasi yang dibungkus dengan daun pisang lalu disajikan bersama dengan lauk-lauk khas sunda.

Selain lauk, dalam satu porsinya seakan harus ada lalapan yang biasanya adalah mentimun dan juga harus ada sambal.

Salah satu penjualnya adalah Timbel Bawean yang telah menjual nasi timbel sejak tahun 1985, bahkan telah menggunakan sistem self-service, jadinya pembeli harus mengambil makanan dan lauk sendiri.

Selain mangkal di Jalan Bawean saat jam 7 sampai 4 sore, Timbel Bawean juga melayani pembeli saat malam sampai pukul 10, di Jalan Belitung no. 11.

29. Soto Bandung

Kuliner dengan nama soto sudah melekat di hati para pecinta kuliner, hal ini disebabkan oleh melimpahnya olahan soto dari berbagai daerah.

Salah satunnya adalah di kota Bandung yang memiliki olahan soto bandung. Apa yang membuatnya berbeda dari soto-soto lain di luar sana?

Untuk mendapatkannya cukup mudah, karena di rumah makan sunda maupun warung-warung kerap menjajakannya, termasuk di luar Bandung, seperti Jabodetabek.

30. Siomay

Siomay bandung memiliki banyak perbedaan mendasar dengan siomay-siomay lain, karena siomay dari Kota Kembang terdiri dari siomay, tahu putih, kentang, kol, dan ada pare.

Selain itu, pembuatan siomay-nya menggunakan adonan dengan bahan dasar berupa ikan tenggiri yang bercampur bersama tepung kanji.

Makanan khas Bandung enak ini bisa juga dijadikan sebagai menu makan siang maupun sebagai cemilan.

Untuk mendapatkannya juga mudah, para pedagang kaki lima dan pedagang pembawa gerobak, setiap hari kerap menjualnya dengan harga yang relatif murah sehingga kamu tak perlu khawatir akan terkuras isi dompetnya.

31. Mie Kocok

Mengenai mie kocok, rasanya hampir mirip dengan mie ayam maupun mie bakso yang kerap dijumpai oleh orang-orang.

Lihat juga makanan khas jawa

Rasa kuahnya yang gurih dan kikilnya yang empuk, bisa membuat lidah tak berhenti bergoyang, apalagi dalam satu mangkuknya cuma dihargai dengan uang 10 sampai 20 ribu saja.

Untuk mendapatkannya juga mudah, salah satunya adalah Mie Kocok ‘Mang Dadeng’ dengan alamat di Jalan KH Ahmad Dahlan (Jl. Banteng) No. 67.

32. Bandros

Walaupun tergolong jajanan tradisional, namun bandros masih tetap bertahan sampai sekarang dengan inovasi-inovasi.

Secara original, bandros memiliki bahan dasar berupa tepung terigu, santan, dan kelapa parut, dengan rasa gurih.

Pembuatanyya tergolong unik, karena harus menggunakan cetakan dengan bentuk memanjang, seperti bandros yang kita lihat.

Yang membuat unik Bandros Gaul adalah inovasinya pada bandros, karena di sana ada bandros rasa keju, susu, hingga cokelat.

33. Kupat Tahu

Produsen kupat tahu di Bandung yang paling terkenal adalah Kupat Tahu Gempol dengan alamat kerjanya di Jalan Gempol Kulon No. 53.

Bahkan warung tersebut menjadi salah satu kuliner yang direkomendasikan oleh Ridwan Kamil, pemimpin Bandung saat ini.

Namun perlu diingat karena buka jam 6 pagi dan sampai siang, maka pada saat jam makan siang warung ini begitu ramai, jadi kalau datang harus pagi.

34. Tahu Susu Lembang

Selain terkenal dengan tempat wisatanya, Lembang juga dikenal karena memiliki kuliner khas dengan nama tahu susu.

Pengolahannya hampir mirip dengan tahu normal, yakni dibuat dengan kacang kedelai, namun diberi tambahan susu segar.

Penambahan susu ini dilakukan karena melimpahnya susu segar di kawasan Lembang, sekaligus menjadikannya sebagai makanan khas Bandung.

Selain unik dalam segi bahan, olahan tahu ini juga unik dalam toko yang menjualnya, karena penjual tahu susu mendesain tokonya mirip dengan SPBU atau pom bensin dengan tujuan memberi kesan pada pembeli.

35. Ulukutek Leunca

Sesuai dengan namanya, ulukutek leunca, bahan pembuatanyya juga adalah leunca (ranti) yang dimasak bersama dengan sambal oncom.

Pembuatannya tergolong mudah, karena setelah leunca ditumis selanjutnya akan diberi oncom halus yang telah dimasak dengan bumbu halus.

Dari banyaknya rumah makan yang menjualnya itulah, menjadi indikasi tak langsung bahwa ulukutek leunca memiliki banyak penikmat.

36. Seblak

Seblak merupakan makanan yang populer di Jawa Barat dengan bahan dasar berupa kerupuk tepung kanji yang disajikan dengan telur bercita rasa pedas gurih.

Selain dengan penggunaan telur, seblak juga mulai muncul dengan aneka topping, berupa sosis, daging sapi dan ayam, seafood, hingga makaroni dan jamur.

Selain itu, seblak biasanya disajikan dengan bentuk agak basah dengan warna merah, sehingga memberi kesan pedasnya olahan seblak.

Selain penggunaan kerupuk aci sebagai bahan utamanya, kerupuk udang juga kerap dipakai untuk membuatnya.

Lihat juga makanan khas jogja

Untuk mendapatkan seblak tergolong mudah, di pusat keramaian maupun pinggir jalan banyak yang menjualnya, entah pedagang kaki lima atau pedagang keliling.

Aneka makanan khas Bandung tersebut memang sudah sangat terkenal di kalangan pecinta kuliner Sunda maupun pecinta kuliner tanah air, sehingga rasanya sudah pasti tidak diragukan lagi.

Apalagi dari ketiga puluh enam daftar di atas, telah terdiri dari aneka makanan utama seperti nasi, hingga makanan manis untuk penutup.

Belum lagi ada masakan pedas yang banyak disukai masyarakat kita dan ada pula cemilan untuk disantap saat keadaan bosan.

Makanan Khas Lainnya:

Bagikan:

Sutoro Naruto

Penulis ini menyukai makanan seperti bakso, ayam geprek, rendang dan masih banyak yang lainnya.

Tags

Leave a Comment